
Agensi BTS, Big Hit Entertainment Siap IPO di Bursa Korea

Jakarta, CNBC Indonesia - Big Hit Entertainment Co, perusahaan agensi boy band K-pop BTS, selangkah lagi bakal melantai di bursa efek Korea Selatan (Korsel) pada tahun ini melalui mekanisme penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) alias go public.
Saat ini dokumen penawaran umum IPO perusahaan telah melewati tahapan awal di bursa Korea Exchange pada Jumat (7/8) pekan lalu, sebagaimana dikutip koreajoongangdaily.joins.com.
Manajemen Bursa Korea menyebutkan bahwa Big Hit Entertainment telah memenuhi persyaratan untuk go public, sehingga memenuhi syarat untuk IPO.
Menurut Bursa, perusahaan yang lolos penyaringan awal harus mengajukan pernyataan pendaftaran sekuritas ke Komisi Jasa Keuangan atau The Financial Services Commission (FSC) Korea dalam 6 bulan ke depan.
Persetujuan dokumen awal yang lolos pada Jumat lalu itu sebetulnya 3 minggu lebih lambat dari jadwal semula. Hasil skrining awal seharusnya diumumkan dalam waktu 45 hari sejak aplikasi Big Hit diterima, dan akhirnya, Big Hit mengajukan evaluasi dokumen pada 28 Mei lalu.
Saat itu, Korea Exchange mengatakan telah meminta perusahaan hiburan tersebut untuk menyerahkan dokumen tambahan tanpa menjelaskan secara rinci apa kekurangannya.
![]() 61st Grammy Awards - Show - Los Angeles, California, AS, 10 Februari 2019 - boy band Korea Selatan BTS mempersembahkan Best R&B Album ke H.E.R. (REUTERS / Mike Blake) |
Big Hit Entertainment didirikan pada 2005 oleh produser musik asal Korsel, Bang Si-hyuk. Perusahaan ini fokus membentuk aksi bintang K-pop yang sukses di tahun-tahun berdirinya perusahaan.
Big Hit mendapatkan jackpot saat tujuh anggota boy band BTS, yang memulai debutnya pada tahun 2013, dan sukses besar.
BTS telah menempatkan K-pop di kancah musik internasional, mereka menjadi musisi Korea pertama yang debut lagunya berada di nomor satu tangga lagu Billboard Top 200 AS pada tahun 2018. Bahkan mereka menduduki puncak tangga lagu tiga kali lagi.
Selain BTS, Big Hit juga menjadi agensi bagi musisi K-pop lainnya termasuk vokalis Lee Hyun dan boyband Tomorrow X Together, yang juga dikenal sebagai TXT.
Tahun lalu, Big Hit membukukan laba operasi tertinggi sepanjang masa sebesar 98,7 miliar won (US$ 83 juta atau setara Rp 1,21 triliun, kurs Rp 14.600/US$) setelah mencatatkan laba operasi 64,1 miliar won pada 2018 dan 32,5 miliar won pada 2017.
Keuntungan operasinya tahun lalu bahkan melebihi laba gabungan dari apa yang disebut sebagai Tiga Besar industri hiburan Korsel, yakni SM Entertainment, JYP Entertainment dan YG Entertainment yang semuanya adalah perusahaan publik.
SM Entertainment, yang merupakan agensi bagi boy band Exo, memiliki keuntungan operasional sebesar 40,4 miliar won tahun lalu, sementara JYP Entertainment, yang mewakili girl grup Twice, mengantongi 43,5 miliar won. YG Entertainment, agensi di belakang Blackpink, membukukan laba operasi sebesar 2 miliar won.
Sementara itu, analis memperkirakan valuasi Big Hit Entertainment bisa mencapai sekitar 4 triliun won atau setara Rp 50 triliun (kurs Rp 12,41/won Korea).
"Fakta bahwa kapitalisasi pasar gabungan dari tiga agensi hiburan tidak lebih dari 2,6 triliun won, nilai dari Big Hit Entertainment yang akan segera terdaftar [listing di bursa] akan lebih dari itu," kata Shin Seung-jin, analis di Samsung Securities.
Pendiri, chairman, sekaligus CEO perusahaan, Bang Si-hyuk, adalah pemegang saham terbesar dengan total 43,4% saham. Kemudian, diikuti oleh perusahaan pengembang game Netmarble yang memegang 25%.
Chairman Netmarble, Bang Jun-hyu adalah sepupu Bang Si-hyuk. Saham Netmarble ditutup pada 151.000 won per saham pada 7 Agustus setelah berita persetujuan awal IPO dari Big Hit. Sahamnya melonjak 7,86% dari hari sebelumnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Daebak! Ini Alasan Industri BTS & Blackpink Kebal Corona
