Tangguh! Meski Asing Kabur Rp 454 M, IHSG Ditutup Menghijau

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 August 2020 15:40
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (10/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 0,27% di level 5.157,83.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 454 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,2 triliun. 223 saham berhasil naik, 194 turun, sedangkan 173 stagnan.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih sebesar Rp 135 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 100 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan beli bersih sebesar Rp 5 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 24 miliar.

Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau bervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,63%, Kospi di Korea Selatan terapresiasi 1,48%sedangkan Indeks SSE di China naik 0,75%.

Pelaku pasar sedang memantau negosiasi di Washington di mana paket stimulus untuk membantu mereka yang menganggur akibat krisis pandemi bakal menyediakan tunjangan ratusan dolar per pekan.

Namun, investor jangka panjang cenderung memilih bersikap aman di tengah kondisi saat ini. Hal ini terlihat dari kenaikan harga emas di pasar spot yang telah mencapai US$ 2.030 per troy ons di pasar Eropa.

Beralih ke bursa saham acuan global Wall Street. Indeks Kontrak Berjangka (futures) Dow Jones Industrial Average naik 0,38%

Data ekonomi AS terutama di sektor tenaga kerja yang bagus membuat pasar keuangan sumringah. Kabar gembira ini pun membuat indeks dolar yang awalnya terpuruk di level terendah dalam dua tahun akhirnya mencoba bangkit. 

Departemen Tenaga Kerja AS pada Jumat (7/8/2020) melaporkan tingkat pengangguran di bulan Juli turun tajam menjadi 10,2% dari sebelumnya 11,1%.

Selain itu, sepanjang bulan lalu, perekonomian AS kembali menyerap tenaga kerja di luar sektor pertanian, yang dikenal dengan istilah non-farm payrolls, sebanyak 1,763 juta orang, lebih banyak ketimbang prediksi di Forex Factory sebesar 1,53 juta.

Tidak hanya itu, rata-rata gaji per jam juga mengalami kenaikan 0,2% di bulan Juli setelah menurun dalam 2 bulan beruntun. Kembali naiknya rata-rata gaji berpeluang meningkatkan belanja konsumen atau belanja rumah tangga yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Belanja rumah tangga berkontribusi sekitar 70% terhadap PDB AS.

Pada kuartal kedua tahun ini, PDB AS menyusut secara signifikan akibat merebaknya pandemi di negeri adikuasa itu. Output turun hingga 32,9% secara kuartalan. Bukan turun lagi, tetapi nyungsep.

Penyebabnya apalagi kalau bukan lockdown. Pembatasan yang masif ini membuat ekonomi Paman Sam seolah mati suri. Namun rebound ekonomi AS ini juga masih dibayangi dengan adanya risiko yang datang dari lonjakan kasus Covid-19 di AS. 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular