
43 Tahun Investor RI Baru 3 Juta, Harus Senang atau Sedih?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal di dalam negeri telah mengalami peningkatan jumlah investor hingga 3,02 juta single investor identification (SID). Penambahan jumlah investor ini terus meningkat kendati saat ini terjadi pandemi Covid-19.
Dewan Komisioner Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan pertumbuhan ini mengalami kenaikan hingga 3 kali lipat dibanding dengan jumlah investor pada 2016. Jika dibandingka akhir 209, mengalami kenaikan 17,8% dari jumlah 2,48 juta SID.
Dia mengatakan kenaikan jumlah investor ini jauh di laur ekspektasi otoritas dan regulator, tapi dalam satu bulan terakhir memang terjadi peningkatan jumlah investor yang signifikan hingga 20 ribu nasabah/ bulan. Jumlah ini jauh dari pencapaian meski dalam kondisi normal.
"Ini di luar ekspektasi kita, inisiatif yang kita lakukan ada resultance publik butuhkan investasi di era pandemi karena usaha yang mereka keluarkan mungkin tidak berjalan lagi sehingga cari alternatif atau ketika masuk PSBB [pembatasan sosial berskala besar], kegiatan terbatas dan salah satu yang memungkinkan transaksi online di pasar modal," kata Hoesen dalam konferensi pers virtual, Senin (10/8/2020).
Meski demikian, mayoritas jumlah investor ini investor saham baru mencapai 1,28 juta sedangkan sisanya merupakan investor yang berinvestasi pada reksa dana dan obligasi.
Hoesen menilai lebih tingginya investor yang berinvestasi di reksa dana karena channel pembelian yang lebih luas, bisa melalui manajer investasi langsung, bank hingga agen penjual reksa dana (APERD) yang menjual reksa dana dengan nilai pembelian kecil.
"Dan apalagi dengan adanya teknologi informasi, distribusi ini bekerja sama dengan beberapa pelaku fintech. Dengan ini penggunaan teknologi lebih intens pemasaran dan buka rekening ini jadi faktor SID reksa dana lebih cepat tumbuhnya," jelas dia.
Lebih lanjut, menurut Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Uriep Budhi Prasetyo mengungkapkan dari 3,02 juta SID ini, sebagian besar merupakan investor investor institusi dan sisanya merupakan investor ritel.
Sebanyak 46,14% merupakan kalangan milenial dengan usia di bawah 30 tahun, naik dari posisi tahun lalu yang sebanyak 44% dari total investor. Jumlah ini masih didominasi oleh investor dengan jenis kelamin pria dan mayoritas masih tersebar di Pulau Jawa sebanyak 73%.
"Data kepemilikan lokal dan asing di 2013 pemilikan [lokal] 42,96% saat ini 58,42% lokal dari tingkat kepemilikan. Jadi bersyukur pasar modal Indonesia makin baik dan investornya jadi investor tanah air tercinta," kata dia di kesempatan yang sama.
Sebagai informasi, hari ini, 10 Agustus, Bursa Efek Indonesia (BEI), memperingati diaktifkan kembali pasar modal oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977 yang ditandai dengan pencatatan perdana saham PT Semen Cibinong Tbk (kini saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk/SMCB).
Adapun 13 Juli 1992 diperingati sebagai HUT Bursa Efek Indonesia yang ditandai dengan swastanisasi Bursa Efek Jakarta atau BEJ (nama BEI sebelum digabung dengan Bursa Efek Surabaya pada 30 November 2007) yakni berubahnya Bapepam berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Good News! Investor Pasar Modal Tembus 3 Juta Nih
