HUT Pasar Modal

Gegara Pandemi, Jokowi Sempat Ragukan Pasar Modal RI

Monica Wareza, CNBC Indonesia
10 August 2020 11:44
Presiden RI pada Ratas persiapan pelaksanaan Pilkada serentak, 5 Agustus 2020. (Dok: Tangkapan layar youtube Istana Presiden)
Foto: Presiden RI pada Ratas persiapan pelaksanaan Pilkada serentak, 5 Agustus 2020. (Dok: Tangkapan layar youtube Istana Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat meragukan ketahanan pasar modal Tanah Air akibat dampak pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia dan menghantam hampir semua sektor perekonomian. Namun keraguan tersebut menurut Presiden Jokowi ternyata tidak terbukti.

Hal itu disampaikan Kepala Negara dalam rekaman video yang dibuat untuk peringatan HUT diaktifkannya kembali Pasar Modal Indonesia yang ke 43 tahun, Senin (10/8/2020).

Sebagai informasi, hari ini, 10 Agustus, Bursa Efek Indonesia (BEI), memperingati diaktifkan kembali pasar modal oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977 yang ditandai dengan pencatatan perdana saham PT Semen Cibinong Tbk (kini saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk/SMCB).

Acara peresmian peringatan diaktifkannya kembali pasar modal tahun ini (HUT ke-43 tahun) dilakukan secara virtual.

"Saat kita hadapi pandemi Covid-19 ini ada kekhawatiran dalam diri saya terhadap industri pasar modal kita apakah mampu bertahan," kata Jokowi.

"Namun kekhawatiran tidak terjadi karena otoritas pasar modal sigap dan siapkan kebijakan untuk pastikan kegiatan pasmod terjaga, bahkan bisa menorehkan kinerja baik dengan 35 saham baru [listing tahun ini] dan penambahan produk lain di BEI, dan jumlah IPO [initial public offering/IPO] tertinggi di ASEAN," kata Jokowi.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memang belum pulih sepenuhnya kendati saat ini mulai menguat. Secara year to date atau tahun berjalan sejak awal tahun, IHSG masih minus 18,31% di level 5.145 hingga penutupan sesi I, Senin ini (10/8).

Namun dalam 3 bulan terakhir indeks acuan utama di BEI ini sudah menguat 9,11%.

"Bahkan pasar modal kita tetap dapat menorehkan kinerja yang ini dibuktikan adanya 35 IPO baru tahun ini dan penambahan produk lainnya, dan itu jumlah IPO tertinggi di antara bursa ASEAN sepanjang 2020. Jumlah investor Indonesia juga mencapai 3 juta atau naik 3 kali lipat dalam 3 tahun terakhir. Saya sangat apresiasi pencapaian ini," tambah Jokowi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan pihaknya sudah merilis sederet kebijakan guna mencegah penurunan pasar saham dalam negeri, termasuk juga yang dilakukan oleh SRO (self regulatory organization) yakni BEI, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI).

Beberapa kebijakan di antaranya pelarangan transaksi short selling (jual kosong saham yang belum dimiliki), buyback (pembelian kembali) saham tanpa melalui RUPS, perubahan batasan auto rejection (asymmetric), peniadaan saham yang dapat diperdagangkan pada sesi pra pembukaan, trading halt atau penghentian sementara perdagangan untuk penurunan 5% indeks dan pemendekan jam perdagangan efek.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos OJK: Setop Dulu Penagihan Debt Collector Leasing!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular