Gaji ke-13 PNS & Bansos Jokowi, Ada Saham Ritel Bergerak Liar

Tri Putra, CNBC Indonesia
10 August 2020 11:03
Ramayana (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: Ramayana (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham ritel sedang diberkahi banyak sentimen positif berberapa hari belakangan setelah sempat terdampak parah karena pandemi virus corona. Namun sejumlah kebijakan stimulus yang dikeluarkan pemerintah dalam bentuk bantuan sosial tunai menjadi katalis baru bagi pergerakan saham dari sektor ritel.

Terbaru, Kementrian Keuangan (Kemenkeu) mengonfirmasi pencairan gaji ke-13 untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Negeri Sipil (PNS)mulai dilakukan pada hari ini (10/8/2020). Hal itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Perbendaharaan Kemenkeu Andin Hadiyanto kepada CNBC Indonesia, Sabtu (7/8/2020).

Menurut Andin, Kemenkeu telah menuntaskan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) sebagai aturan turunan dari Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 2020 tentang Pemberian Gaji, Pensiun, Tunjangan, atau Penghasilan Ketiga Belas Tahun 2020 kepada Pegawai Negeri Sipil, Prajurit Tentara Nasional Indonesia, Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, Pegawai Nonpegawai Negeri Sipil, dan Penerima Pensiun atau Tunjangan.

"PMK sudah selesai dan Senin dicairkan," kata Andin.

Sebelumnya, Pemerintah tengah mempersiapkan stimulus ekonomi baru yakni bantuan kepada pekerja dengan gaji bulanan di bawah Rp 5 juta. Stimulus ini rencananya akan mulai disalurkan pemerintah pada September 2020 mendatang melalui Kementerian Ketenagakerjaan.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir selaku Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Erick Thohir mengatakan terdapat 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN yang tercatat aktif di BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan bantuan pemerintah ini.

"Program stimulus ini sedang difinalisasi agar bisa dijalankan oleh Kementerian Ketenagakerjaan di bulan September 2020 ini. Fokus bantuan pemerintah kali ini adalah 13,8 juta pekerja non PNS dan BUMN yang aktif terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan dengan iuran di bawah Rp 150.000 per bulan atau setara dengan gaji di bawah Rp5 juta per bulan," kata Erick dalam siaran persnya, Selasa (6/8/2020).

"Bantuan sebesar Rp 600 ribu per bulan selama 4 bulan akan langsung diberikan per dua bulan ke rekening masing-masing pekerja sehingga tidak akan terjadi penyalahgunaan," lanjutnya.

Setelah kedua kabar ini muncul, hari ini terlihat saham-saham yang bergerak di sektor ritel kembali diperdagangkan di zona hijau. Dengan diberikanya bansos dan cairnya gaji ASN serta PNS maka tentunya daya beli masyarakat akan meningkat sehingga emiten yang paling diuntungkan adalah emiten yang bergerak di sektor ritel.

Selain itu kabar baik lain datang dari data keyakinan konsumen Indonesia terus membaik sering pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) belum menyentuh 100, tetapi menunjukkan tren peningkatan.

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juli 2020 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik, meskipun masih berada pada zona pesimis (<100). Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 86,2 pada Juli 2020, meningkat dari 83,8 pada bulan sebelumnya," sebut laporan BI, Kamis (6/8/2020).

Terpantau lima emiten peritel besar dengan transaksi yang mumpuni semuanya berhasil melesat dan hanya satu emiten yang stagnan pada perdagangan pagi ini meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih terkoreksi 0,10% di level 5.138.27.

Penguatan dipimpin oleh saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) yang pagi ini menguat 4,10% ke level harga Rp 635/unit.

Terpantau hanya saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) yang harganya tidak bergerak, stagnan di level Rp 700/unit.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular