Pasar Modal HUT 43 Tahun, IHSG ke Mana Hari Ini?

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
10 August 2020 08:45
Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilutrasi Bursa. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal pekan ini diperkirakan akan melanjutkan tren pelemahannya.

Pada akhir pekan lalu, Jumat (7/8/2020), IHSG berakhir di teritori negatif dengan pelemahan sebesar 0,66% ke posisi 5.143,89 poin. Nilai transaksi mencapai Rp 10,10 triliun dengan volume 12,29 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 693.684 kali.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee mencermati, pergerakan IHSG di awal pekan ini akan dipengaruhi beberapa sentimen, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Pertama, peningkatan kasus Covid 19 masih menjadi perhatian pelaku pasar selama belum ditemukan vaksin yang efektif. Kekhawatiran lebih ke potensi gangguan pemulihan ekonomi akibat pembatasan sosial untuk mencegah penyebaran virus.

Dari global, memanasnya konflik China dan AS menjadi perhatian pelaku pasar. Hal ini menyusul langkah Presiden AS Donald Trump yang melarang setiap transaksi AS dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi Tik Tok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari.

Pasar khawatir bila China melakukan pembalasan dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.

Selain itu, pelaku pasar juga menantikan kelanjutan paket stimulus AS untuk mengantisipasi pandemi Covid-19. Bila dicapai kesepakatan akan menjadi amunisi baru untuk penguatan Indeks. Bila tidak dan negosiasi lama maka pasar akan merespon dengan negatif.

"IHSG diperkirakan cenderung konsolidasi melemah dengan support [batas bawah] di level 5.059 sampai 4.928 dan resistance [batas atas] di level 5.200 sampai 5.250," kata Hans Kwee, Senin (10/8/2020).

Pilarmas Investindo Sekuritas dalam riset hariannya mengungkapkan berdasarkan analisa teknikal, pihaknya menilai IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan ditransaksikan pada level 5.110-5.210.

"Pada perdagangan hari Jumat, IHSG ditutup melemah 34 poin atau 0,66% menjadi 5.143. Sektor infrastruktur, properti, pertambangan, indutri dasar, barang konsumsi, dan keuangan bergerak negatif dan menjadi kontributor terbesar pada penurunan IHSG kemarin. Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar 1,33 triliun rupiah."

Sebagai informasi, hari ini, 10 Agustus, Bursa Efek Indonesia (BEI), memperingati diaktifkan kembali pasar modal oleh Presiden Soeharto pada tanggal 10 Agustus 1977 yang ditandai dengan pencatatan perdana saham PT Semen Cibinong Tbk (kini saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk/SMCB).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular