'Kado' dari Donald Trump Sukses Bikin Rupiah Menguat

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 August 2020 09:08
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Rupiah dan Dolar AS (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Beberapa waktu lalu, kubu Partai Republik di House of Representatives (salah satu dari dua kamar pembentuk Kongres AS selain Senat) mengusulkan proposal stimulus baru bernilai US$ 1 triliun. Stimulus baru dibutuhkan karena pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) senilai US$ 600 per pekan selesai pada akhir Juli.

Namun Demokrat kurang puas dengan proposal itu. Demokrat masih berhasrat menggolkan paket stimulus fiskal senilai US$ 3,4 triliun yang kandas beberapa bulan lalu.

Sampai akhir pekan kemarin, Kepala Staf Kepresidenan Mark Meadows dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin melaporkan kepada Trump bahwa belum ada titik temu dengan pimpinan kubu Demokrat di House Nancy Pelosi dan pimpinan Demokrat di Senat Chuck Schumer. Oleh karena itu, Trump akan mengambil langkah unilateral alias sepihak dengan menunda penarikan PPh.

Pelaku pasar sepertinya memberikan respons positif terhadap rencana Trump. Penundaan PPh praktis akan membuat gaji karyawan diterima penuh tanpa potongan pajak. Pendapatan riil akan bertambah, dan diharapkan mampu mendongrak daya beli.

Konsumsi rumah tangga merupakan komponen utama dalam pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB) AS. Ketika konsumsi meningkat, otomatis ekonomi bakal tumbuh cepat.

Proyeksi terkini untuk pertumbuhan ekonomi kuartal III-2020 versi GDPNow keluaran Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta adalah 20,5%. Meningkat ketimbang proyeksi sebelumnya yaitu 20,3%.

AS adalah perekonomian terbesar di dunia, sang kepala naga, sang lokomotif. Kalau ekonomi AS bangkit, maka dunia pun akan ikut terungkit.

Harapan akan pemulihan ekonomi AS (dan dunia) membuat investor berkenan untuk masuk ke instrumen berisiko di negara-negara berkembang Asia. Aliran modal ini kemudian menjadi 'bensin' bagi rupiah untuk melaju ke utara alias menguat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular