CNBC Indonesia

Membongkar Pengakuan Wanita yang Dimaki Kasar Bos Jouska

Herdaru Purnomo & Aline Wiratmaja, CNBC Indonesia
07 August 2020 15:45
Instagram Jouska Indonesia @jouska_id
Foto: Instagram Jouska Indonesia @jouska_id

Saya adalah costumer PT Amarta Janus Indonesia sejak 1 Agustus 2016 s/d 31 July 2017 (periode kerja sama), saat itu saya ditawarkan jasa Independent Financial Planner, Consultant & Advisor sejak Maret 2016. Awalnya saya belum berminat, namun sudah ada beberapa teman yang masuk di sebuah kelompok pertemanan nama group "KEPOMPONG " di mana sekarang ada beberapa yang juga kena rugi oleh Aakar via "Jouska" di 2018/2019 via saham LUCK.

Saya sadar investasi saham ada untung & ruginya. Saya mulai melihat kejanggalan di awal Maret 2017 (5 bulan setelah saya bergabung), saham saya mulai rugi.

Kecurigaan semakin dalam, saya mulai mempertanyakan di akhir Maret 2017. Kenapa tim kamu (Aakar Abyasa) membelikan saya saham BUMI, DOID & KICI (saham beresiko tinggi).

Saat itu Aakar berujar dan terus membujuk saya. Katanya sadar lah Investasi Saham tidak bisa cepat untung. Aakar masih menemui saya di bulan Maret 2017 & saya diminta harus sabar.

Di bulan Juni 2017 awal saya mulai belajar & menanyakan lebih detail tentang Pasar Modal ke beberapa ahli Pasar Modal dan cari tahu lebih dalam tentang Janus Indonesia, saya mendapatkan fakta yang cukup mengejutkan bahwa JANUS INDONESIA di saat 2017 tidak punya ijin sebagai penasihat keuangan maupun sebagai pengelola dana investasi masyarakat).

Di Akhir Juni 2017 saya mulai mengingatkan Aakar kembali segera ambil langkah-langkah konkret untuk membuat portfolio jadi plus (memperkecil kerugian yang ada). Di awal Juli saya contact via whatsapp & menghubungi via telephone namun beliau sibuk & belum ada jadwal, saya kembali menanyakan kepada dua teman saya di kelompok pertemanan nama group "KEPOMPONG".

Aakar memberikan alasan sibuk dengan kerjaan project penting namun bisa hang-out coffee time & dinner time dengan teman di Group "KEPOMPONG". Fakta Yang terjadi berkaitan saat saya di Kantor Aakar (Menara Thamrin 15th Floor Suite 1502): Oleh karena itu fakta adalah saya (Melissa) mendatangi Aakar Abyasa dengan itikad baik datang sendiri ke kantor beliau (Menara Thamrin 15th Floor Suite 1502) menanyakan kenapa portfolio saya di belikan saham beresiko & saya ingin penjelasan status portfolio tersebut mau di bawa kemana saat itu?

Namun saya sebagai client di-maki dengan kata-kata kotor mengucapkan kata-kata "F**k You" & di-usir oleh sekuriti. Saya baru mengerti di 2017 akhir tahun Aakar mengatakan dengan Inggris yang tidak baik .

You are black-listed from my life, karena beliau takut saya bercerita ke teman-teman lain di group "KEPOMPONG" modus di atas & fakta JANUS INDONESIA di saat 2017 tidak punya ijin sebagai penasihat keuangan maupun sebagai pengelola dana investasi masyarakat.

Sampai kejadian di Juni 2020 saya tidak pernah menginformasikan di Group pertemanan Kepompong tersebut. Di Agustus 2017 (setelah kontrak berakhir) pun beliau masih menawarkan damai & mohon diperpanjang dahulu kontrak kerja sama yang akan berakhir di 31 Juli 2020, baru di usahaka portfolio langkah -angkah berikutnya.

Karena kurang nyaman atas perbuatan Aakar & Portfolio investasi yang rugi, saya menyatakan mohon diatur tutup account, saat itu hal urgent adalah saya segera transfer portfolio saya ke perusahaan Sekuritas lainnya.

"Saya sekarang menanyakan kepada ahli-ahli nya apakah perihal kejadian di atas bisa dikenakan UU Pasar Modal? Saya berharap kepada masyarakat, ini adalah sebuah pelajaran berharga untuk berhati hati dalam berinvestasi apapun itu. Dan cross-check background financial institution berkali-kali," demikian dipaparkan Melissa.

(dru)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular