Analisis Teknikal

Hawa-hawa Jenuh Beli, IHSG Bakal Berat di Sesi II

Tri Putra, CNBC Indonesia
06 August 2020 13:08
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Kamis 26/3/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sesi I pada Kamis (6/8/2020) dengan penguatan, melanjutkan reli pada Rabu kemarin menyusul ekspektasi ekonomi bakal kian pulih di tengah data positif dari Amerika Serikat (AS).

Indeks acuan bursa nasional tersebut menguat 43,75 poin (0,85%) ke level 5.170,799 memperbesar peluang reli untuk hari ketiga sore nanti.

Pada pagi, IHSG dibuka menghijau sebesar 0,17% meski 5 menit kemudian berbalik merah sebesar -0,25%.

Investor asing membukukan penjualan bersih (net sell) sebesar Rp 94,8 miliar, melanjutkan net sell pada pagi senilai Rp 12 miliar.

Secara umum, nilai transaksi bursa mencapai Rp 6,7 triliun, dengan 7,7 miliar saham berpindah tangan sebanyak 497.501 kali. Sebanyak 259 saham menguat, 146 melemah, dan 148 lainnya flat.

Saham paling banyak diborong asing yakni PT United Tractors Tbk (UNTR) Rp 39,6 miliar, dan saham paling banyak dilepas asing yakni PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) Rp 68,4 miliar. 

Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu menyebutkan PDB Indonesia periode April-Juni 2020 terkontraksi -5,32% dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY). Ini lebih buruk dari konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia sebesar -4,53%.

Artinya, perekonomian Indonesia secara teknikal terkategori memasuki masa resesi, di mana ekonomi menurun dua kuartal berturut-turut, mengekor Singapura dan Korea Selatan, menjadi catatan terburuk sejak 2009.

Sementara itu, keyakinan konsumen Indonesia terus membaik sering pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Meski Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) belum menyentuh 100, tetapi menunjukkan tren peningkatan.

"Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juli 2020 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi membaik, meskipun masih berada pada zona pesimis (<100). Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) sebesar 86,2 pada Juli 2020, meningkat dari 83,8 pada bulan sebelumnya," sebut laporan BI, Kamis (6/8/2020).

Selain itu ekspektasi pemulihan ekonomi global juga muncul setelah Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) non-manufaktur di AS per Juli mengindikasikan ekspansi, dengan berada di level 58,1. Angka itu lebih baik dari posisi Juni (57,1). Ekonom dalam polling Dow Jones semula memprediksi angkanya di level 55.

Bursa di kawasan Asia bergerak variatif. Indeks Hang Seng di Hong Kong drop 1,6%, Nikkei Jepang melemah 0,3% tetapi indeks STI Singapura naik 0,9% sama seperti KOSPI Korea Selatan yang juga menguat 1,2%.

IHSG teknikal sesi II, 6 Agustus 2020/Tri PutraFoto: IHSG teknikal sesi II, 6 Agustus 2020/Tri Putra
IHSG teknikal sesi II, 6 Agustus 2020/Tri Putra

Teknikal Analisis

Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di dekat dengan area batas atas atau resistance, dengan BB yang masih kembali melebar dan volume perdagangan yang naik drastis maka pergerakan IHSG selanjutnya terbatas cenderung terkoreksi.

Untuk merubah bias menjadi bullish atau penguatan, perlu melewati level resistance yang berada di area 5.194. Sementara untuk melanjutkan tren bearish atau penurunan perlu melewati level support yang berada di area 5.151.

Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.

Saat ini RSI berada di angka 70, yang menunjukkan adanya indikator jenuh beli sehingga muncul potensi IHSG untuk terkoreksi.

Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area pivot, maka pergerakan selanjutnya terbatas cenderung terkoreksi. Hal ini juga terkonfirmasi dengan indikator RSI yang masih berada di angka 70 yang menunjukkan adanya jenuh beli.

Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular