Disney Beroleh Laba, Wall Street Berpeluang Dibuka Menghijau

Arif Gunawan, CNBC Indonesia
05 August 2020 19:48
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew)
Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Rabu (5/8/2020) menguat, di tengah ekspektasi keluarnya stimulus untuk menangani pandemi.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average naik 185 poin atau 0,7%. Kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq juga masuk ke zona positif, dengan menguat masing-masing 0,5% dan 0,3%.

Investor memonitor negosiasi paket stimulus yang baru. Sejauh ini, kedua belah pihak telah sepakat mengenai dana lump sum senilai US$ 1.200 untuk penganggur tetapi masih belum sepakat mengenai nilai tunjangan pengangguran.

"Menurut saya ekspektasi pasar adalah bahwa kita bakal mendapati stimulus tersebut," tutur Lindsay Bell, analis Ally Invest kepada CNBC International. "Mungkin akan perlu beberapa pekan untuk menunggu sementara saudara kita tidak mendapatkan tunjangan tambahan atau bisa jadi ada ketidakpastian."

Laba Disney yang lebih baik dari ekspektasi membantu memulihkan sentimen pasar di Wall Street, setelah raksasa media dan wahana hiburan itu membukukan laba US$ 0,08 per saham, atau membalik perkiraan analis yang menduga Disney bakal rugi US$0, 64 per saham.

Tak berhenti di situ, Disney mengatakan bahwa pihaknya telah memiliki 100 juta pelanggan berbayar dari jasa streaming, termasuk di antaranya Disney+, Hulu dan ESPN+. Saham perseroan pun melesat 6% di sesi pra-pembukaan.

Pada Selasa, indeks Dow Jones Industrial Average menguat lebih dari 150 poin, menjadi reli hari ketiga berturut-turut. Indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak menguat sebesar 0,35%.

Pelaku pasar bakal memantau data slip penggajian di sektor swasta dari ADP, untuk mencari tahu sejauh mana perusahaan terus menyerap tenaga kerja di tengah pandemi pada Juli. Ekonom dalam polling Dow Jones mengekspektasikan 1 juta pekerja baru terserap di Juli, turun dari capaian Juni sebesar 2,37 juta.

Selain itu, pelaku pasar mencermati hasil survei Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers' Index/ PMI) non-manufaktur. Ekonom dalam polling Dow Jones, memperkirakan angkanya di level 55, masih ekspansif, tetapi terhitung turun dari posisi Juni sebesar 57,1.

Harian Wall Street Journal pada Selasa memberitakan bahwa Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer dan Wakil Perdana Menteri China Liu akan bertemu pertengahan Agustus ini untuk mendiskusikan kesepakatan dagang fase satu antara AS dan China.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(ags/ags)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sambut Data Klaim Penganggur, Dow Futures Masih Menguat Tipis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular