Banyak Gerai Tutup, MAPI Catat Rugi Semester I Rp 408 M

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
04 August 2020 16:07
mitra adi perkasa
Foto: Sports Station (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mencatatkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 407,93 miliar pada semester pertama 2020, berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya laba Rp 499 miliar.

Kerugian bersih ini disebabkan dampak dari penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan dan menurunnya permintaan pelanggan diakibatkan oleh pandemi Covid-19.

Walhasil, pendapatan bersih perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari sebelumnya Rp 10,01 triliun menjadi Rp 6,79 triliun.

Perinciannya, penjualan dan pendapatan grosir turun cukup tajam sebesar 31,07% menjadi Rp 6,42 triliun dari sebelumnya Rp 9,31 triliun. Lainnya dikontribusikan dari komisi penjualan konsinyasi bersih Rp 307,96 miliar dan pendapatan sewa Rp 59,8 miliar.

Di sisi lain, beban pokok penjualan dan beban langsung berhasil turun dari Rp 5,07 triliun menjadi Rp 3,89 triliun. Laba kotor perseroan juga turun dari sebelumnya Rp 4,93 triliun menjadi Rp 2,89 triliun.

Penurunan laba perseroan berimbas terhadap penurunan nilai laba per saham dasar menjadi minus Rp 25 per saham dari sebelumnya Rp 30 per saham.

Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group mengatakan, dampak dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan sejak awal April berdampak pada kinerja keuangan kuartal kedua tahun ini.

"Pada kuartal kedua perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,08 triliun, menurun dari Rp5,34 triliun dibandingkan pada kuartal kedua 2019," katanya, dalam keterangan pers, Selasa (4/8/2020).

Perusahaan, katanya, telah mengambil langkah tanggap untuk memperkuat bisnis dengan mengerahkan seluruh kemampuan omni-channel MAPI. Di antaranya melalui digitalisasi, melakukan reorganisasi untuk mengurangi beban usaha secara substansial, termasuk remunerasi dan beban sewa, serta membatasi capital expenditures.

"Kita tengah berada di era yang penuh ketidakpastian. Perusahaan telah melalui berbagai tantangan besar di masa lalu, sehingga kami percaya mampu melewati masa pandemi Covid-19 ini, serta bangkit lebih efisien dan lebih kuat," ungkapnya.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Diam-diam, MAPI Alihkan Bisnisnya di Thailand ke Anak Usaha

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular