
Diam-diam, MAPI Alihkan Bisnisnya di Thailand ke Anak Usaha

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten ritel, PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) mengalihkan kepemilikan sahamnya di Map Active Adiperkasa Ltd. (MAAT) kepada anak usahanya Athletica International Holdings Pte. Ltd. (AIHP).
Nilai transaksi pengalihan tersebut senilai THB 105 juta atau setara dengan Rp 48,93 miliar (asumsi kurs tengah Bank Indonesia per 31 Desember 2019 Rp 466,09/THB).
MAPI dan AIHP telah menandatangani Share Sale and Purchase Agreement untuk melaksanakan transaksi tersebut.
Transaksi ini merupakan transaksi afiliasi mengingat AIHP merupakan perusahaan yang 100% sahamnya dimiliki MAPI melalui PT Mitra Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA).
Adapun MAAT yang berkedudukan di Thailand ini menjalankan bisnis di bidang ekspor dan impor barang, perdagangan, retail, grosir, konsinyasi pakaian, sepatu, tas, aksesoris, mainan dan produk lainnya. Saat ini saham perusahaan tersebut sebanyak 99,99% masih dimiliki oleh MAPI.
Pengalihan saham ini dilakukan lantaran dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, MAAT akan mengembangkan kegiatan dengan membuka gerai di Thailand untuk meningkatkan penjualan, sehingga dinilai pengalihan ini dilakukan kepada perusahaan terafiliasi mengingat potensi perkembangan usaha yang bagus dari MAAT.
Perusahaan ini akan dapat berkembang sebagai perusahaan ritel yang menjual produk dengan merek Airwalk, Steve Madden, dan Nine West di Thailand.
"Dengan mengkonsolidasikan kepemilikan saham MAAT di bawah MAPA, restrukturisasi internal Bisnis Aktif tersebut diharapkan dapat memberikan sinergi usaha antara MAPA beserta entitas anaknya dan MAAT yang memiliki kegiatan usaha sejenis," tulis manajemen perusahaan di keterbukaan informasinya, dikutip Rabu (5/8/2020).
Selain itu, pengalihan ini juga dilakukan untuk memperkuat bisnis MAPA untuk lebih memfokuskan pengembangan dan pengoperasian Bisnis Aktif dengan proses bisnis dan struktur manajemen yang lebih baik dan efisien. Hal ini diharapkan dapat memaksimalkan potensi nilai investasi Perseroan pada MAPA dan MAAT pada masa yang akan datang.
Sepanjang semester I-2020, MAPI mencatatkan kerugian bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 407,93 miliar, berkebalikan dari periode yang sama di tahun sebelumnya laba Rp 499 miliar.
Kerugian bersih ini disebabkan dampak dari penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan dan menurunnya permintaan pelanggan diakibatkan oleh pandemi Covid-19.
Walhasil, pendapatan bersih perseroan mengalami penurunan yang cukup signifikan dari sebelumnya Rp 10,01 triliun menjadi Rp 6,79 triliun.
Ratih D. Gianda, VP Investor Relations & Corporate Communications MAP Group mengatakan, dampak dari kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dan penutupan sementara pusat-pusat perbelanjaan sejak awal April berdampak pada kinerja keuangan kuartal kedua tahun ini.
"Pada kuartal kedua perusahaan mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp2,08 triliun, menurun dari Rp5,34 triliun dibandingkan pada kuartal kedua 2019," katanya, dalam keterangan pers, Selasa (4/8/2020).
Perusahaan, katanya, telah mengambil langkah tanggap untuk memperkuat bisnis dengan mengerahkan seluruh kemampuan omni-channel MAPI. Di antaranya melalui digitalisasi, melakukan reorganisasi untuk mengurangi beban usaha secara substansial, termasuk remunerasi dan beban sewa, serta membatasi capital expenditures.
"Kita tengah berada di era yang penuh ketidakpastian. Perusahaan telah melalui berbagai tantangan besar di masa lalu, sehingga kami percaya mampu melewati masa pandemi Covid-19 ini, serta bangkit lebih efisien dan lebih kuat," ungkapnya.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mitra Adiperkasa Jual Saham Hasil Buyback, Nilainya Segini!