
Balas Dendam, IHSG Sukses Menguat! Asing Masuk Rp 73 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Selasa (4/8/20) ditutup di zona hijau dengan kenaikan 1,37% di level 5.075,00.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 73 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 8,5 triliun. Terpantau 270 saham naik, 169 saham turun, 135 saham stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan jual bersih sebesar Rp 65 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 31 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 120 miliar dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 69 miliar.
Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau menghijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik2,00%, Nikkei di Jepang terapresiasi 1,70%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang1,10%.
Kenaikan IHSG hari ini terjadi meskipun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan tren kredit bermasalah (non performing loan/NPL) terus mengalami peningkatan dari posisi akhir tahun lalu, terutama sejak masa pandemi Covid-19. Hingga Juni 2020, NPL perbankan tercatat sebesar 3,11% yang mengalami kenaikan dari Desember 2019 yang sebesar 2,53% secara industri.
Sementara itu dari Benua Biru, Bursa Eropa bergerak variatif pada pembukaan Selasa (4/8/2020), di tengah penantian kinerja keuangan emiten kelas kakap dan sinyal penguatan manufaktur di banyak negara maju.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa menguat 0,15 poin (+0,04%) ke 363,79. Di sisi lain indeks FTSE Inggris melemah 2,08 poin (-0,03%) ke 6.030,77 dan CAC Prancis surut 3,5 poin (-0,07%) ke 4.780,19. Di sisi lain, indeks DAX Jerman naik 29,39 poin (+0,6%) ke 4.905,32.
Penguatan ini terjadi setelah IHS Markit merilis indeks manajer pembelian (purchasing managers' index/PMI) sektor manufaktur zona euro per Juli yang menunjukkan sinyal ekspansi pertama kali sejak April 2019.
Kuatnya data manufaktur AS juga membantu memperkuat sentimen, sehingga bursa di Asia Pasifik cenderung menguat terutama setelah muncul kabar positif dari Australia di mana bank sentralnya mempertahankan suku bunga acuan demi menjaga stabilitas ekonomi.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I