Gilak! Asing Jualan Rp 1,5 T, IHSG Tersungkur Tak Berdaya

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 August 2020 15:52
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia, Jumat 28/2/2020 (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan pertama bulan Agustus Senin (3/8/20) ditutup di zona merah dengan penurunan 2,78% di level 5.006,22.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 1,44 triliun di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 10,9 triliun. Terpantau hanya 54 saham yang naik, 401 turun, dan sisanya 129 naik.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jual bersih sebesar Rp 80 miliar, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang dilepas sebanyak Rp 268 miliar, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 593 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) dengan beli bersih sebesar Rp 39 miliar dan PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 6 miliar.

IHSG terjerembab setelah jet lag karena libur merayakan Hari Raya Idul Adha dan ketika periode ini banyak sentimen buruk yang dirilis seperti Pemerintah Jerman yang mengonfirmasi ekonomi Negeri Panzer ini mengalami resesi. Negara ini kembali mencatat kontraksi pada ekonominya di kuartal-II 2020.  Secara tahunan (YoY) ekonomi Jerman,  11,7% setelah sebelumnya di kuartal I 2020, ekonomi Jerman tercatat minus 2,3%.

Selanjutnya ekonomi Amerika Serikat (AS) juga terkoreksi cukup dalam pada kuartal II-2020 yang menyebabkan AS resmi masuk ke jurang resesi.

PDB negeri Paman Sam tersebut anjlok negatif 32,9% pada periode April hingga Juni 2020 kemarin. Pada kuartal I-2020 PDB AS juga telah terkontraksi minus 5%.

Rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) juga belum bersahabat dan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami deflasi 0,1% secara bulanan pada Juli 2020. Data ini memberi konfirmasi bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat sedang bermasalah.

Dengan deflasi 0,1%, maka inflasi tahun kalender 2020 belum menyentuh 1%, tepatnya 0,98%. Sedangkan inflasi tahunan berada di 1,54%, terendah sejak tahun 2000.

Dari negara tetangga Filipina, Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk kembali menerapkan karantina wilayah (lockdown) di Manila Raya dan provinsi-provinsi di sekitarnya seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan.

Ini dilakukan karena terjadi lonjakan kasus virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kini, jumlah pasien positif corona di Filipina sudah lebih dari 100.000 orang dan wilayah Manila menjadi zona merah. 

Lockdown, yang dalam istilah setempat disebut Modified Enhanced Community Quarantine (MECQ), rencananya akan berlaku hingga 18 Agustus. Duterte memutuskan kembali menerapkan MECQ setelah mendapat desakan dari para petugas medis.

Kemarin, Filipina mencatatkan 5.032 kasus corona baru sehingga total pasien positif corona menjadi 103.185. Dari jumlah tersebut, 2.059 orang meninggal dunia.

TIM RISET CNBC INDONESIA

 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular