LOCKDOWN MANILA

Nasib IHSG & PSEI Filipina, Sama-sama Pesakitan Bursa Asia

Tri Putra, CNBC Indonesia
03 August 2020 15:22
Philippines President Rodrigo Duterte arrives to greet the U.S. Secretary of State Mike Pompeo at Colonel Jesus Villamor Air Base in Manila, Philippines, Thursday, February 28, 2019. Andrew Harnik/Pool via REUTERS
Foto: Presiden Filipina Rodrigo Duterte tiba untuk menyambut Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo di Pangkalan Udara Kolonel Jesus Villamor di Manila, Filipina, Kamis, 28 Februari 2019. Andrew Harnik / Pool via REUTERS

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebanyak dua indeks acuan dengan kinerja terburuk di kawasan Asia kembali tumbang hari ini, Senin (3/7/2020).

Adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang terdepresiasi 2,57% pada sesi I, setelah sempat anjok 4,29% dan Philippines Stock Exchange Index (PSEi) yang terkoreksi 3,58% setelah sempat ambles 3,93%% yang kembali menjadi 'pesakitan' di kawasan Asia hari ini. Pada penutupan perdagangan, Senin, IHSG akhirnya minus 2,78% di level 5.006,22.

Terpantau secara tahun berjalan PSEi merupakan indeks dengan kinerja terburuk di benua Asia dengan koreksi sebesar 26,86%, sedangkan IHSG menduduki posisi ketiga Indeks acuan terburuk Benua Kuning dengan reli turun sebesar 20,50%.

Terdapat beberapa kesamaan di kedua negara tersebut selain bursanya sama-sama tumbang yakni kedua ibu kota masing-masing negara baru saja mengumumkan perpanjangan pembatasan sosial, walaupun tentunya skala lockdown di Manila lebih ekstrim daripada pembatasan sosial di Jakarta. Akan tetapi hal ini menyebabkan pasar kembali ragu akan pemulihan ekonomi dua negara dengan penduduk terbesar di Asia Tenggara.

Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk kembali menerapkan karantina wilayah (lockdown) di Manila Raya dan provinsi-provinsi di sekitarnya seperti Laguna, Cavite, Rizal, dan Bulacan.

Ini dilakukan karena terjadi lonjakan kasus virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Kini, jumlah pasien positif corona di Filipina sudah lebih dari 100.000 orang dan wilayah Manila menjadi zona merah. 

Lockdown, yang dalam istilah setempat disebut Modified Enhanced Community Quarantine (MECQ), rencananya akan berlaku hingga 18 Agustus. Duterte memutuskan kembali menerapkan MECQ setelah mendapat desakan dari para petugas medis.

Kemarin, Filipina mencatatkan 5.032 kasus corona baru sehingga total pasien positif corona menjadi 103.185. Dari jumlah tersebut, 2.059 orang meninggal dunia.

Sedangkan, Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi di DKI Jakarta diperpanjang kembali selama 2 pekan ke depan. Hal ini ditegaskan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konpers di Balai Kota, Kamis (30/7).

"Kita memutuskan kembali memperpanjang masa PSBB transisi untuk ketiga kalinya," kata Anies.

Perpanjangan PSBB transisi berlangsung sampai 13 Agustus 2020. Hal ini karena menurut Anies, data menunjukkan belum ada perbaikan kasus covid-19 selama 2 pekan kondisinya relatif sama di DKI Jakarta.

Provinsi yang mencatatkan penambahan kasus positif tertinggi, yakni DKI Jakarta, sebanyak 577 orang sehingga totalnya menembus 20.572 orang. Ini merupakan rekor tertinggi penambahan kasus baru di DKI Jakarta. Rekor ini memecahkan sebelumnya yang dicatatkan pada 2 hari sebelumnya.

Rilis data Badan Pusat Statistik (BPS) juga belum bersahabat dan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami deflasi 0,1% secara bulanan pada Juli 2020. Data ini memberi konfirmasi bahwa daya beli dan konsumsi masyarakat sedang bermasalah.

Dengan deflasi 0,1%, maka inflasi tahun kalender 2020 belum menyentuh 1%, tepatnya 0,98%. Sedangkan inflasi tahunan berada di 1,54%, terendah sejak tahun 2000.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Obral-obral, Deretan Saham LQ45 Ini Sudah Rebound Lagi Lho!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular