Roundup

Emiten Hary Tanoe Digugat Pailit, Kookmin Bank Geser Bosowa

Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
03 August 2020 09:05
Gedung MNC (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Gedung MNC (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jumlah kasus positif harian virus corona di Indonesia terus bertambah dan sampai Minggu kemarin (2/8/2020) sudah menembus 111.455 orang.

Namun, pada perdagangan akhir pekan kemarin, tekanan beli mendorong kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebesar 0,75% ke posisi 5.149,62 dengan nilai transaksi Rp 9,42 triliun dengan 10,01 miliar unit saham dan frekuensi sebanyak 725.426 kali.

Cermati aksi dan peristiwa emiten berikut ini yang dihimpun dalam pemberitaan CNBC Indonesia sebelum memulai perdagangan awal pekan ini, Senin (3/8/2020):

1.Perusahaan Hary Tanoe Digugat Pailit oleh Perusahaan Korea

Salah satu perusahaan media milik taipan Hary Tanoesoedibjo, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) digugat pailit oleh KT Corporation. Permohonan ini tercantum dalam kasus dengan nomor perkara 33/Pdt.Sus-Pailit/2020/PN Niaga Jkt.Pst tertanggal 28 Juli 2020.

Dilansir dari laman resmi Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan pailit atas perusahaan ini diajukan oleh KT Corporation, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Korea Selatan.

Sidang pertama untuk kasus ini akan dilakukan pada Rabu (5/8/2020) mendatang. Ini bukan kali pertama KT Corporation menggugat Global Mediacom. Mengutip laporan keuangan perusahaan kuartal I-2020, perusahaan telekomunikasi ini pernah menggugat atas tindakan wanprestasi terhadap perjanjian Put and Call Option Agreement tanggal 9 Juni 2006 (Perjanjian Opsi). Perkara ini telah diputus pada tanggal 18 November 2010.

2.Beredar Rekaman Diduga Bos Jouska Marah-Marah

Jagat maya akhir pekan ini dihebohkan dengan beredarnya rekaman suara yang diduga merupakan percakapan antara salah satu klien PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska dengan Aakar Abyasa Fidzuno, CEO dan pendiri Jouska. Rekaman ini telah beredar, baik melalui platform Twitter hingga YouTube.

Dalam rekaman tersebut terdengar wanita yang diduga merupakan klien Jouska ini meminta untuk menutup akunnya di perusahaan tersebut dan meminta pengembalian dana karena dirinya telah merasa dirugikan. Permintaan ini dilakukan dengan nada rendah.

Sebaliknya, dari suara pria yang berteriak-teriak yang diduga adalah CEO Jouska, menolak untuk berbicara dengan perempuan tersebut. Namun penolakan dilakukan dengan teriakan sembari meminta satpam untuk mengusir kliennya keluar dari ruangannya.

3.Transaksi Jumbo, Siemens akan Beli Perusahaan Medis Rp 258 T

Perusahaan alat kesehatan asal Jerman, Siemens Healthineers dipastikan akan mencaplok saham perusahaan spesialis perawatan kanker asal Amerika Serikat, Varian senilai US$ 16,4 miliar (Rp 268,96 triliun, asumsi kurs Rp 14.600/US$).

Rencana akuisisi ini diperkirakan akan rampung pada semester I-2021 nanti. Hal ini bergantung pada persetujuan pemegang saham Varian dan sejumlah ketentuan lainnya. Setiap saham Varian nantinya akan dihargai sebesar US$ 177,50.

"Dewan direktur Varian dengan suara bulat menyetujui perjanjian tersebut dan merekomendasikan kepada pemegang saham Varian juga untuk menyetujui perjanjian tersebut," kata Siemens Healthineers dalam sebuah pernyataan, dilansir dari AFP, Minggu (2/8/2020).

4.Genggam 33,9%, Kookmin Geser Bosowa dari Pengendali Bukopin

KB Kookmin Bank, bank terbesar asal Korea Selatan resmi menjadi pemegang saham terbesar Bank Bukopin pascaselesainya proses Penawaran Umum Terbatas ke-5 (PUT V) melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD).

Kookmin menyerap sekitar 2,97 miliar lembar saham baru selama masa perdagangan dan pemesanan tambahan HMETD. Selain KB, Bosowa Corporindo yang juga melaksanakan porsi HMETD nya dengan menyerap 1,09 miliar lembar saham.

Secara keseluruhan, Bukopin menerbitkan saham baru sejumlah 4,660,763,499 saham baru kelas B, sesuai dengan persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada RUPS Luar Biasa tanggal 24 Oktober 2019.

5.Laba Danamon Ambles 53% di Semester I-2020

Laba bersih PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) anjlok 53,4% pada semester I-2020 bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Berdasarkan pernyataan dari siaran pers, Bank Danamon meraih laba bersih setelah pajak sebesar Rp 845 miliar pada Semester I-2020. Bila dibandingkan dengan periode yang sama sebelumnya, laba bersih tersebut turun 53,4% dari semester I-2019 yang tercatat Rp 1,81 triliun.

Bank yang dikendalikan oleh MUFG asal Jepang ini mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 3% menjadi Rp 7,33 triliun. Namun biaya kredit melesat 87% menjadi Rp 3,21 triliun.

Dalam pernyataannya, Danamon menyatakan terdapat pertumbuhan pada pendapatan operasional dan laba operasional sebelum provisi masing-masing 6% dan 15% dibandingkan setahun yang lalu.

Namun, perseroan menyatakan rasio kredit bermasalah atau NPL pada akhir semester pertama 2020 melesat menjadi 4,1% dari sebelumnya 3,2%.

6.Urus BUMN & Covid, Erick Thohir: Tugas Saya Mulai Kebanyakan

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengakui saat ini pekerjaan yang dilakukannya mulai bertambah setelah dirinya didapuk menjadi Ketua Pelaksana Pencegahan Covid-19. Tugas yang dilakukannya dinilai sangat berat dan sangat serius.

"Memang telat karena tugasnya mulai kebanyakan. Saya dapat tugas sebagai Ketua Pelaksana Pencegahan Covid-19 dan pemulihan ekonomi bersama Pak Wamen [Wakil Menteri] saya, Pak Budi [Budi Gunadi Sadikin]," kata Erick dalam Millennial Innovation Summit 2020 secara virtual, Kamis (30/7/2020).

Dia mengungkapkan, saat ini dia harus bisa membuat terobosan-terobosan untuk bisa terus mengurangi penyebaran Covid-19 sambil membantu perekonomian Indonesia terus bangkit karena pandemi ini.

"Ini tugas sangat berat dan tentu kita jalani dengan serius karena ini bagian terpenting, bagaimana kita sebagai bangsa breakthrough pemulihan Covid-19 dan pemulihan ekonomi," lanjutnya.

7.Gagal Bayar Bunga Obligasi, Saham WSBP Disuspensi Bursa

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) di seluruh pasar terhitung sejak sesi I perdagangan efek, Kamis ini, tanggal 30 Juli 2020, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut.

Suspensi ini dilakukan sehubungan dengan pengumuman PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Nomor KSEI-7862/DIR/0720 tanggal 29 Juli 2020 perihal Penundaan Pembayaran Bunga Ke-3 Obligasi Berkelanjutan I Waskita Beton Precast Tahap II Tahun 2019 (WSBP01CN2).

"Bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek (saham dan obligasi) Waskita Beton Precast (WSBP, WSBP01CN1 dan WSBP01CN2) di seluruh pasar terhitung sejak sesi I tanggal 30 Juli 2020, hingga pengumuman Bursa lebih lanjut," tulis pengumuman BEI, Kamis kemarin (30/7/2020).


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Laba Astra Drop 8% di Q1, Pizza Hut Tegaskan Tak Ada PHK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular