IHSG Naik Hampir 5% Sepanjang Juli, Biasa Atau Luar Biasa?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
01 August 2020 14:01
Bursa
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak nyaris 5% sepanjang Juli 2020. Membaiknya mood investor di pasar keuangan global membuat minat terhadap aset-aset berisiko meningkat.

Sepanjang bulan lalu, IHSG menguat 4,98% secara point-to-point. IHSG berhasil mengakhiri Juli di atas 5.100.

Meski penguatan IHSG terkesan'wah', tetapi ternyata ada indeks saham Asia yang naik lebih tajam. Bahkan Shanghai Composite bisa meroket di kisaran 10%.

Berikut perkembangan indeks saham Asia sepanjang Juli:

Penguatan indeks saham Asia tidak lepas dari penurunan risiko di pasar keuangan global. Volatilitas di pasar saham yang diukur dari indeks VIX, yang mencerminkan volatilitas di indeks S&P 500 dan menjadi acuan global, anjlok hampir 20% sepanjang Juli. Menandakan bahwa pasar sedang stabil sehingga investor berani mengambil risiko.

Data output perekonomian atau Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2020 memang mengecewakan. Namun bukan berarti tidak ada harapan, karena pada kuartal III-2020 kemungkinan besar akan ada pemulihan.

Misalnya di Amerika Serikat (AS). Oke, ekonomi Negeri Paman Sam pada kuartal II-2020 memang terkontraksi (tumbuh negatif) -32,9%. Ini menjadi catatan terburuk dalam sejarah modern AS, bahkan lebih parah dibandingkan saat Depresi Besar pada 1930-an.

Namun pada kuartal III-2020, bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) cabang Atlanta dalam laman GDPNow memperkirakan terjadi pertumbuhan ekonomi mencapai 11,9%. Luar biasa...

Tanda-tanda pemulihan ekonomi Negeri Adidaya memang sudah terlihat pada akhir kuartal II-2020. Pada Juni, inflasi yang dicerminkan dalam Personal Consumption Expenditure (PCE) tercatat 0,8% year-on-year (YoY). Terakselerasi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 0,5% YoY. Percepatan laju inflasi menandakan konsumsi masyarakat meningkat.

Dalam dua bulan terakhir, pengeluaran individu (Personal Spending) AS tumbuh positif setelah dua bulan sebelumnya terkontraksi. Peningkatan konsumsi rumah tangga pasti akan mendongrak ekonomi AS, karena konsumsi menyumbang lebih dari 70% dalam pembentukan PDB.

Harapan pemulihan ekonomi yang terjaga membuat investor berkenan masuk ke aset-aset berisiko seperti saham. Ini membuat IHSG dkk di Asia berhasil menguat.

Selain itu, pelaku pasar juga semringah karena semakin hari upaya pengembangan vaksin virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) semakin maju. Vaksin yang dikembangkan oleh AstraZaneca, Sinovac, dan Sinopharm sudah memasuki tahap akhir. Sementara vaksin yang dikembangkan oleh perusahaan lain pun terus memberi kabar positif.

vaksinReuters

Meski pagebluk virus corona membuat derita ekonomi yang tiada tara, tetapi perlu diingat ini adalah fenomena kesehatan. Saat virus yang bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China ini bisa diatasi dengan vaksin, maka satu masalah besar akan selesai. Masyarakat bisa kembali hidup normal seperti sedia kala, roda ekonomi berputar lagi.

Dua hal ini membuat investor masih berani 'bermain api'. Arus modal masih masuk ke pasar saham dan membuat IHSG cs bergerak ke utara.

TIM RISET CNBC INDONESIA

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular