
Demi Vaksin Covid-19, AS Bayar Rp 29 T ke Sanofi & Glaxo

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) akan membayar US$ 2,1 miliar atau setara dengan Rp 29 triliun (kurs Rp 14.500 per US$) kepada Sanofi SA (SASY.PA) dan GlaxoSmithKline Plc (GSK.L) untuk percobaan vaksin Covid-9-19 bagi 50 juta orang, termasuk untuk pengujian dan pembuatan vaksin.
Mengutip Reuters, Jumat (31/7/2020) hibah ini adalah yang terbesar dari 'Operation Warp Speed', yaitu kerjasama pemerintah dan swasta AS yang bertujuan mempercepat vaksin dan perawatan untuk melawan Covid-19.
Kesepakatan itu diumumkan oleh Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS dan Departemen Pertahanan, dengan biaya sekitar US$ 42 per orang yang rela dijadikan sebagai subjek percobaan.
Jumlah tersebut hampir sama dengan pembayaran kepada Pfizer Inc dan BioNTech SE yaitu sebesar US$ 40 per pasien, saat menandatangani kesepakatan hampir US$ 2 miliar untuk 50 juta vaksin pekan lalu.
Kesepakatan Sanofi-GSK adalah untuk 100 juta dosis, dua dosis per orang, dan memberi pemerintah opsi untuk membeli 500 juta dosis tambahan dengan harga yang tidak ditentukan. Sanofi dan GSK berencana untuk memulai uji klinis untuk vaksin pada bulan September.
Eksekutif Sanofi, Clement Lewin mengatakan perusahaan belum setuju dengan pemerintah mengenai harga spesifik untuk dosis tambahan tersebut.
GSK juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lebih dari setengah dari total dana akan digunakan untuk pengembangan lebih lanjut dari vaksin, termasuk uji klinis, dengan sisanya digunakan untuk peningkatan produksi dan pengiriman dosis.
Kedua perusahaan tersebut menguji coba gabungan dari vaksin flu Sanofi dan obat produksi GSK yang disebut adjuvant, yang dirancang untuk meningkatkan potensi vaksin. Sanofi akan menerima sebagian besar hasil dari kesepakatan.
Kontrak ini adalah yang kedua untuk kandidat vaksin dari perusahaan Perancis-Inggris tersebut setelah mereka sepakat awal pekan ini untuk memasok 60 juta dosis kepada pemerintah Inggris.
Dilaporkan pada minggu lalu bahwa kesepakatan Pfizer diperkirakan akan menetapkan patokan harga untuk kesepakatan di masa depan antara pembuat obat dan pemerintah.
Sementara itu, Moderna Inc (MRNA.O) dan Pfizer memulai dua percobaan di mana masing-masingnya terdiri dari 30 ribu subjek vaksin Covid-19. Hal ini dilakukan agar bisa mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan AS untuk digunakan akhir 2020.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Baik! Sanofi Mulai Uji Coba Vaksin Covid pada Manusia
