
Hacker China Incar Data Produsen Vaksin Covid-19 Moderna

Jakarta, CNBC Indonesia - Peretas yang terkait dengan pemerintah China dikabarkan berusaha mencuri data perusahaan bioteknologi Moderna Inc, yakni pengembang riset vaksin virus corona (Covid-19) berbasis Amerika Serikat. Hal ini dikatakan oleh seorang pejabat keamanan AS yang melacak peretasan asal China.
Namun pada Jumat (31/7/2020), China menolak tuduhan bahwa peretas yang terhubung dengan pemerintahannya menargetkan dan mencoba mencuri data dari Moderna.
"Kami sama sekali tidak perlu terlibat dalam pencurian untuk mencapai posisi terdepan ini," kata juru bicara kementerian luar negeri China, Wang Wenbin, menambahkan mereka lebih khawatir jika negara lain menggunakan peretas untuk mencuri teknologinya.
Pekan lalu, Departemen Kehakiman AS mengumumkan sebuah dakwaan kepada publik terhadap dua warga negara China yang dituduh memata-matai AS, termasuk tiga target berbasis AS yang tidak disebutkan namanya, yang terlibat dalam penelitian medis Covid-19.
Surat dakwaan pada 7 Juli itu menuduh bahwa dua peretas asal China, yang diidentifikasi sebagai Li Xiaoyu dan Dong Jiazhi, melakukan "melakukan pengintaian" terhadap jaringan komputer perusahaan Moderna, dan peretasan selama satu dasawarsa yang mencakup penargetan kelompok penelitian medis Covid-19.
Kegiatan pengintaian mencakup serangkaian tindakan, termasuk menyelidik situs web publik untuk mengetahui kerentanan dalam menjelajahi akun penting setelah memasuki jaringan, kata para pakar keamanan dunia maya.
Jaksa penuntut mengatakan Li dan Dong bertindak sebagai kontraktor untuk badan intelijen negara, Kementerian Keamanan Negara China. Sayangnya, pesan yang tersisa dengan beberapa akun yang terdaftar di bawah user alias Li, oro0lxy, tidak dikembalikan. Rincian kontak untuk Dong tidak tersedia.
Sementara, perusahaan yang berbasis di Massachusetts ini mengkonfirmasi kepada Reuters bahwa perusahaan telah melakukan kontak dengan FBI dan diberitahu tentang "kegiatan pengintaian informasi" yang dicurigai oleh kelompok peretasan yang disebutkan pada dakwaan minggu ini.
"Moderna tetap sangat waspada terhadap ancaman keamanan siber potensial, mempertahankan tim internal, layanan dukungan eksternal, dan hubungan kerja yang baik dengan otoritas luar untuk terus menilai ancaman dan melindungi informasi berharga kami," kata juru bicara perusahaan Moderna, Ray Jordan, menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Vaksin yang dikembangkan oleh Moderna adalah salah satu taruhan paling awal dan terbesar oleh administrasi Trump untuk memerangi pandemi Covid-19. Pemerintah federal mendukung pengembangan vaksin perusahaan dengan hampir setengah miliar dolar dan membantu Moderna meluncurkan uji klinis hingga 30.000 orang mulai Juli ini.
China juga berlomba untuk mengembangkan vaksin, menyatukan sektor negara, militer, dan swasta untuk memerangi penyakit yang telah menewaskan lebih dari 660.000 orang di seluruh dunia.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Kurang Gembira dari Vaksin Covid-19 Moderna