
Beban Tinggi, Rugi Indosat Semester I Bengkak Jadi Rp 341 M

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten telekomunikasi PT Indosat Tbk (ISAT) mencatatkan rugi bersih sepanjang semester I-2020 menjadi sebesar Rp 341,10 miliar, membengkak 2,77% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang juga rugi bersih Rp 331,89 miliar.
Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), pendapatan perusahaan sebetulnya naik 9,4% menjadi Rp 13,45 triliun, dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 12,29 triliun.
Pendapatan terbesar dari bisnis seluler yakni mencapai Rp 11,14 triliun, dari sebelumnya Rp 9,96 triliun, disusul pendapatan dari bisnis multimedia, komunikasi data, dan internet (MIDI) sebesar Rp 2,04 triliun dari sebelumnya Rp 1,99 triliun.
Sisanya dari bisnis telekomunikasi tetap turun menjadi Rp 274,28 miliar dari sebelumnya Rp 341,82 miliar.
"Pendapatan selular meningkat sebesar 11,8% dibandingkan SMT1 2019, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan data yang mengimbangi penurunan pendapatan telepon dan SMS," tulis manajemen Indosat Ooredoo, dalam pernyataan resmi, Rabu (29/7/2020).
"Pendapatan MIDI naik sebesar 2,4% dibandingkan semester 1 2019, terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan dari keseluruhan layanan, yaitu Konektivitas Tetap, Internet Tetap dan Jasa IT, pendapatan Telekomunikasi Tetap turun sebesar 19,8% dibandingkan semester 1 2019 akibat penurunan trafik incoming," kata manajemen.
"Indosat Ooredoo membukukan rugi bersih sebesar Rp 341,1 miliar atau naik sebesar Rp 9,2 miliar dibandingkan rugi bersih di SMT1 2019 yang utamanya disebabkan oleh dampak penyesuaian organisasi dan kenaikan biaya keuangan dari liabilitas sewa," tulis manajemen.
Manajemen ISAT mengungkapkan, pengeluaran belanja modal pada semester 1 2020 sebesar Rp 3,26 triliun, (tidak termasuk Rp 1,59 triliun aset hak guna), turun sebesar 22,4% dibandingkan SMT1 2019.
"Sekitar 85,8% dari belanja modal ini dialokasikan untuk bisnis selular demi mendukung permintaan layanan data dan sisanya dialokasikan pada pengadaan barang modal untuk MIDI, infrastuktur dan IT," kata manajemen ISAT.
Manajemen ISAT menyatakan di tengah tengah pandemik Covid-19, perseroan merasakan dukungan dari pelanggan loyal kami terhadap upaya Indosat Ooredoo dalam menyediakan pengalaman jaringan terbaik.
"Pada triwulan ini, Indosat Ooredoo berhasil menjaga momentum pertumbuhan sehingga mampu mencapai hasil yang sangat baik sepanjang semester pertama tahun 2020."
Adapun Average Revenue per User (ARPU) meningkat menjadi Rp 31,4 ribu, dari sebelumnya sebesar Rp 27,9 ribu pada semester I-2019. Trafik data tumbuh sebesar 61% YoY.
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sempat Babak Belur, Indosat Cetak Laba Semester I Rp 5,5 T