
Laba Semester I-2020 Turun 4,8%, Ini Penjelasan Bos BCA

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp 12,24 triliun pada semester I-2020, turun 4,8% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (yoy) sebesar Rp 12,86 triliun.
Direktur Utama BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan kinerja pada periode ini dinilai masih cukup baik dengan catatan perusahaan masih akan terus melakukan program restrukturisasi dan menyesuaikan kemampuan bayar nasabah atas kredit yang masih berjalan.
"Kalau dilihat dari segi itu despite turun bunga, sales baru dari pinjaman berkurang. Dari segi operasional ada penghematan biaya operasional, cost of fund inline dengan BI rate, lending rate ter-cut, itu kesempatan adjustment kurangi deposito jadi cost of fund bertahap turun. Itu gambarkan operasional," kata Jahja dalam press conference kinerja perusahaan secara virtual, Senin (27/7/2020).
Selain itu, penurunan laba bersih ini juga disebabkan karena perusahaan perlu membentuk biaya cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) atas restrukturisasi kredit yang dilakukan, dimana hingga akhir Juni lalu nilai CKPN mencapai Rp 6,5 triliun.
Untuk kinerja kredit, kredit tumbuh sebesar 5,3% YoY menjadi Rp 595,1 triliun pada Juni 2020 ditopang oleh pertumbuhan kredit korporasi. BCA membukukan kredit korporasi sebesar Rp 257,9 triliun, meningkat 17,7% YoY, sementara kredit komersial dan UKM turun 0,9% YoY menjadi Rp184,6 triliun.
Pada portofolio kredit konsumer, KPR tumbuh flat 0,3% YoY menjadi Rp 91,0 triliun dan KKB (kredit kendaraan bermotor) turun 11,9% YoY menjadi Rp 42,5 triliun.
Saldo outstanding kartu kredit turun 18,6% YoY menjadi Rp10,6 triliun akibat penurunan konsumsi domestik. Total portofolio kredit konsumer turun 5,1% YoY menjadi Rp146,9 triliun.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Analis: Fee Based Income Penopang Kinerja BBCA Q1-2020