
Asing Kabur Rp 200 M, tapi IHSG Sukses Bertahan di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (27/7/20) berhasil hijau dengan kenaikan 0,66% ke level 5.116,666.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 218 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 7,3 triliun. Terpantau 190 saham harganya naik, 207 turun, sisanya 190 stagnan.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 32 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 41 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Rakyat IndonesiaTbk (BBRI) dengan beli bersih sebesar Rp 63 miliar dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 25 miliar.
Kabar penempatan dana oleh Kementrian Keuangan kembali menggairahkan pasar yang sempat jatuh ke zona merah pagi tadi terutama di sektor finansial. Terpantau indeks sektoral Finance terapresiasi 1,47%
Pemerintah pusat secara resmi telah menyiapkan dana Rp 11,5 triliun kepada 5 Bank Pembangunan Daerah (BPD). Adapun 4 BPD tersebut yakni Bank DKI Jakarta, Bank Jawa Jawa Tengah, Bank Jabar dan Banten, dan Bank Jawa Timur dan Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, penempatan dana di BPD ini merupakan kelanjutan pemerintah pusat setelah sebelumnya telah menempatkan dana pada 4 Bank Himbara (BNI, Mandiri, BRI, dan BTN) sebesar Rp 30 triliun, sesuai dengan PMK 70 Tahun 2020.
"Untuk Bank Jabar Rp 2,5 triliun, Bank DKI penempatan dana Rp 2 triliun, Bank Jawa Tengah Rp 2 triliun, Bank Jawa Timur Rp 2 triliun, Bank Sulawesi Utara dan Gorontalo Rp 1 triliun. Kita telah menyiapkan Rp 20 T untuk ditempatkan di BPD," jelas Sri Mulyani dalam sambutannya, Senin (27/7/2020).
Kemudian ada pula dua BPD yang masih dikaji untuk penempatan dananya yakni BPD Bali dan BPD Yogyakarta, untuk bisa ditempatkan dana masing-masing Rp 1 triliun.
"Rp 11,5 triliun siap kami salurkan, untuk mendorong ekonomi daerah. Tidak ada persyaratan apa-apa, kecuali untuk menyalurkan ke sektor produktif, leverage dua kali [...] dengan suku bunga lebih kecil dari yang selama ini mereka pinjamkan," ujar Sri Mulyani.
Sementara itu bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau nervariatif, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,41%, Nikkei di Jepang terkoreksi 0,16%, sedangkan Indeks SSE di China naik 0,26%. Sedangkan dari Negara Paman Sam, indeks kontrak berjangka Dow Jones terpantau terapresiasi 0,44%.
Sentimen positif untuk Bursa Asia datang setelah data menunjukkan bahwa laba bersih industri China meroket pada Juni karena ekonomi kian membalik dan tak menghadapi penghentian aktivitas (shutdown).
Namun, keprihatinan masih menyeruak setelah muncul pertikaian diplomatis antara AS dan China, menyusul penutupan konsulat AS di Chengdu sebagai balasan Beijing atas penutupan kantor konsulatnya di Houston.
Tensi antara kedua negara kian memperparah kondisi sebelumnya, di mana AS menuding China sebagai biang pandemi Corona, dan mempersoalkan kebijakannya yang dinilai anti-demokrasi di Hong Kong. Akibatnya, harga emas menyentuh rekor tertinggi sepanjang masa di awal perdagangan Senin ke level US$ 1.943,93 per troy ons.
Di Eropa, Spanyol menghentikan semua tujuan paket wisata dari Inggris hingga 9 Agustus, setelah Negeri Raja Arthur itu memberlakukan kembali karantina wilayah (lockdown) selama dua pekan terhadap negara Mediterania.
Dari Washington, kabar positif muncul setelah Kepala Staf Gedung Putih Mark Meadows menegaskan bahwa pemerintah Trump dan anggota Senat dari partae Republik telah menyepakati "kesepakatan prinsip" mengenai paket stimulus baru yang bernilai US$ 1 triliun.
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000