Simak Sederet Kabar yang Jadi Perhatian Pelaku Pasar

Monica Wareza, CNBC Indonesia
24 July 2020 08:26
Kondisi papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (9/2/2018). IHSG hari ini bergerak negatif karena respon sentimen anjloknya bursa saham Amerika hingga 4,15%. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (23/7/20) ditutup terbang 0,68% di level 5.145,01.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 127 miliar di pasar reguler dengan nilai transaksi menyentuh Rp 9,2 triliun.

Terbaru tensi antara AS dan China tereskalasi pekan ini setelah AS mengklaim dua peretas asal China membidik perusahaan AS yang sedang meriset vaksin dan pengobatan Covid-19. AS juga menuding dan mencuri informasi perusahaan di seluruh dunia untuk kepentingan Beijing.

Perkembangan ini memperburuk hubungan keduanya, yang saat ini secara de-facto masih saling mengenakan kenaikan tarif atas produk masing-masing dan ditambah tensi politik terkait Laut China Selatan dan status Hong Kong.

Selain kabar tersebut, simak juga peristiwa emiten yang terjadi sepanjang perdagangan kemarin.

1. BEI Mau Bikin Papan untuk Saham Gocap, Buat Apa?

Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini sedang mempersiapkan papan perdagangan baru untuk saham-saham yang tak likuid perdagangannya atau bahkan sudah menyentuh harga terbawah alias saham gocap. Pengembangan papan ini akan dilakukan bertahap dan akan dimulai di tahun ini.

Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi mengatakan papan ini akan dikhususkan untuk saham-saham dalam pemantauan khusus (watch list) karena pergerakan sahamnya yang tak likuid. Tujuannya untuk mengakomodir saham-saham yang tak likuid untuk bisa kembali diperdagangkan secara aktif oleh investor.

2. Kapan Merger Bank Banten ke bank bjb? Ini Bocoran Kang Emil

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau Kang Emil mengungkapkan bahwa rencana penggabungan usaha atau merger PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (BEKS) ke dalam PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR) menunggu tahap akhir dari uji tuntas (due diligence) dari konsultan independen.

Namun mantan Wali Kota Bandung ini menegaskan bahwa komitmen dari pemerintah daerah ialah Bank Banten harus disehatkan terlebih dahulu sehingga secara bisnis merger tersebut benar-benar mendatangkan manfaat.

3. Perhatian! OJK Bakal Perpanjang Relaksasi Kredit Jadi 2022

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membuka peluang untuk memperpanjang restrukturisasi kredit bagi debitur yang terdampak pandemi virus corona atau Covid-19.

Ketua Dewan Komisoner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan pihaknya selalu memonitor realisasi restrukturisasi kredit tersebut. Memasuki bulan Juli, dari data yang diperolehnya, realisasi restrukturisasi mulai melandai, tidak seperti pada saat bulan April hingga Juni.

Aturan restrukturisasi kredit itu, kata Wimboh akan diperpanjang jika memang kondisi keuangan debitur juga belum pulih. Artinya apabila diperpanjang, kemungkinan keringanan kredit itu bisa berlaku hingga 2022.

Satgas Investasi Sebut Ada Dugaan Jouska Kelola Dana Klien

Satgas Waspada Investasi (SWI) mengatakan akan segera memanggil PT Jouska Finansial Indonesia atau Jouska. Pemanggilan ini terkait dengan laporan klien yang ramai diperbincangkan di sosial media.

Ketua SWI Tongam Lumban Tobing mengatakan, pihaknya menduga ada penyalahgunaan kegiatan yang dilakukan oleh Jouska. Dimana kegiatan yang dilakukan tidak hanya menjadi penasihat keuangan tapi lebih dari itu.

Dugaan ini muncul dari hasil aduan klien Jouska yang diterima tim Satgas Waspada Investasi. Namun, ia mengatakan akan terus melakukan penelitian sehingga menemukan hasil yang tepat.

4. Mansek: Efek Refinancing, Obligasi Semester II Bakal Ramai!

Tren penerbitan obligasi di semester kedua tahun ini diyakini masih akan cukup massif. Emiten membutuhkan diversifikasi pendanaan selain dari perbankan untuk kebutuhan likuiditas maupun pembiayaan utang lama (refinancing).

Direktur Utama PT Mandiri Sekuritas, Dannif Danusaputro menuturkan, di semester kedua ini penerbitan obligasi akan lebih semarak lagi dengan asumsi tidak terjadi gelombang kedua pandemi Covid-19.

"Untuk second half 2020 ini menurut saya untuk institutional dari segi investornya akan membaik karena dengan asumsi tidak ada second wave," kata Dannif, dalam paparan kinerja semester I-2020 di Kantor Mandiri Sekuritas, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

5. KAEF & INAF Distribusikan Vaksin, Siapa yang Dapat Duluan?

Anak usaha Holding BUMN farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) akan menjadi distributor vaksin Covid-19 yang akan diproduksi di dalam negeri mulai awal tahun depan.

Direktur Utama Indofarma Arief Pramuhanto mengatakan distribusi ini akan mengikuti akan mengikuti program distribusi pemerintah mengingat mungkin akan ada pihak-pihak yang menjadi prioritas nantinya.

"Iya betul [menjadi distributor] bersama dengan Kimia Farma. Distribusi akan mengikuti program distribusi dari pemerintah jika memang ada prioritas seperti tenaga medis, daerah red zone dan sebagainya," kata Arief kepada CNBC Indonesia, Rabu (22/7/2020).

Gilak Nih! Saham Emiten Farmasi Auto Reject 3 Hari Beruntun

Saham-saham emiten farmasi kembali melesat pada perdagangan Kamis (23/7/2020) karena kabar vaksin Covid-19 yang sudah sampai di Indonesia dan nantinya akan didistribusikan oleh BUMN farmasi, PT Bio Farma (Persero).

Harga saham dua anak usaha Bio Farma, PT Indofarma Tbk (INAF) dan PT Kimia Farma Tbk (KAEF) kembali terbang menyentuh level auto reject atas (ARA) pada perdagangan pagi hari ini yang artinya INAF dan KAEF sudah ARA 3 hari berturut-turut.

Kenaikan ini setelah kabar bahwa kandidat vaksin corona telah tiba di Indonesia dan sedang dalam proses uji klinis tahap tiga di Bio Farma.

6. Kacau! Klien Jouska Teriak Rugi, Saham LUCK Terjun Bebas

Harga saham emiten solusi teknologi informasi, PT Sentral Mitra Informatika Tbk (LUCK) pada perdagangan Kamis (23/7/2020) kembali terkoreksi pada perdagangan pagi. Koreksi ini terjadi di tengah kabar banyak klien PT Jouska Finansial Indonesia (Jouska) yang menyampaikan kerugian karena berinvestasi pada saham ini.

Data BEI mencatat, hingga pukul 09.15 WIB, harga saham berkode LUCK terkoreksi 3,8% ke level Rp 308/saham. Nilai transaksi tercatat hanya Rp 37,29 juta dari volume 120.800 saham.

LUCK bergerak dalam bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada November 2008. LUCK tercatat di BEI pada 28 November 2018.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Empat Faktor Ini Bakal Jadi Sentimen Kuat Pasar di Kuartal II

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular