Internasional

Makin Ribut, AS Gabung Koalisi Negara Menentang Rusia

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
24 July 2020 07:40
U.S. President Donald Trump and Russia's President Vladimir Putin are seen during the G20 leaders summit in Buenos Aires, Argentina November 30, 2018. REUTERS/Marcos Brindicci     TPX IMAGES OF THE DAY
Foto: Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin terlihat pada KTT para pemimpin G20 di Buenos Aires, Argentina 30 November 2018. REUTERS / Marcos Brindicci

Jakarta, CNBC Indonesia - Amerika Serikat (AS) bergabung dengan Lithuania, Latvia dan Estonia untuk menentang pengakuan aneksasi Uni Soviet di kawasan Baltik tahun 1940.

Hal ini disampaikan menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo dalam suratnya Kamis (24/7/2020). Surat itu adalah pernyataan bersama yang dibuat dengan para menteri luar negeri dari Lithuania, Latvia, dan Estonia .


"Kami menentang keras segala upaya Rusia untuk 'menulis ulang sejarah', membenarkan pendudukan dan pencaplokan negara-negara Baltik," tulisnya dikutip dari Reuters, Jumat (24/7/2020).

Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim ketiga negara memang menyetujui penggabungan wilayah waktu Uni Soviet berkuasa. Di mana ada kontrak dengan persetujuan otoritas terpilh.

"Ini sejalan dengan hukum internasional dan negara pada saat itu," ujarnya dalam sebuah artikel di majalah AS, National Interest.

Estonia pun langsung memanggil Duta Besar Rusia untuk melayangkan protes. Rusia dianggap melegitimasi penindasan, yang ia gambarkan dengan kesepakatan bersama dengan ancaman senjata.

"Ini sangat sinis," kata Menteri Luar Negeri Urmas Reinsalu.



Sebelumnya, Uni Eropa (UE) dan NATO menuduh Rusia melakukan kampanye disinformasi untuk menggoyangkan Barat dengan eksploitasi perpecahan di masyarakat. Ini terkait pernyataan Putin yang menyarankan Polandia agar berbagi tanggung jawab pada Perang Dunia II.

Putin menyebut Polandia memulai Perang Dunia II dengan berkomplot dalam rencana NAZI ke Ceko tahun 1938. Polandia menyebut hal ini sebagai "kebohongan historis".

Namun tuduhan UE dan NATO dibantah Rusia. Lithuania, Estonia, dan Latvia semuanya meraih kemerdekaan dari Uni Soviet saat negara itu runtuh dan sekarang adalah anggota Uni Eropa dan NATO.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Minyak Tamat, Saudi-Rusia Deal Pangkas 10 Juta Barel

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular