
Asing Kabur Rp 127 M, IHSG Malah Terbang! BMRI & BBCA Diburu

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis ini (23/7/20) ditutup terbang 0,68% di level 5.145,01.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 127 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 9,2 triliun. Terpantau 229 saham harganya naik, 187 harganya turun, sisanya 171 tetap.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Astra InternasionalTbk (ASII) dengan jual bersih sebesar Rp 70 miliar dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 58 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan beli bersih sebesar Rp 103 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 103 miliar.
Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,82%, Nikkei di Jepang sedang libur, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang 0,98%.
Terbaru tensi antara AS dan China tereskalasi pekan ini setelah AS mengklaim dua peretas asal China membidik perusahaan AS yang sedang meriset vaksin dan pengobatan Covid-19. AS juga menuding dan mencuri informasi perusahaan di seluruh dunia untuk kepentingan Beijing.
Perkembangan ini memperburuk hubungan keduanya, yang saat ini secara de-facto masih saling mengenakan kenaikan tarif atas produk masing-masing dan ditambah tensi politik terkait Laut China Selatan dan status Hong Kong.
Dari bursa acuan dunia, Wall Street kompak ditutup menghijau pada penutupan dini hari tadi, Dow Jones berhasil terapresiasi 0,61%, S&P 200 naik 0,58%, dan Indeks Nasdaq terabang 0,24%. Meskipun tensi terus meningkat Indeks kontrak berjangka Dow Futures berhasil terapresiasi sebesar 0,50%.
Kenaikan dini hari tadi ini disokong oleh saham di sektor teknologi dan konsumer yang, dua sektor yang tergolong defensih dan kuat menahan pandemi corona di tengah semakin meningkatnya tensi antara AS-China.
Kenaikan ini sendiri terjadi meskipun di tengah tingginya tensi perang dagang antara AS dan China di tengah suksesnya perlambatan penyebaran virus corona secara global.
Pemerintah AS memerintahkan untuk menutup konsulat China di Houston dengan alasan keamanan, sebagai balasan China akan menutup konsulat AS di Wuhan.
Sementara itu dari Benua Kuning, Korea Selatan sudah merilis data GDP kuartal keduanya, setelah GDP kuartal pertama Negeri Ginseng secara QoQ sudah terkontraksi 1,3%, kini GDP kuartal kedua Korea Selatan kembali terkontraksi 3,3% bahkan lebih parah dari konsensus yang menargetkan terjadi kontraksi 2,3%.
Ini artinya Korea Selatan resmi masuk ke jurang resesi pertama sejak 2003 setidaknya secara teknikal.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I