Sinar Mas Batal Masuk, UOB Jadi Pemegang Saham CCB Indonesia

tahir saleh, CNBC Indonesia
22 July 2020 20:11
Dok.CCB Indonesia
Foto: Dok.CCB Indonesia

Jakarta, CNBC Indonesia - Rencana grup usaha Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) yang akan menjadi salah satu pemegang saham PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (MCOR) atau CCB Indonesia batal terealisasi.

SMMA sebelumnya akan menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue CCB Indonesia.

Hanya saja, berdasarkan laporan Biro Administrasi Efek PT Sinartama Gunita tanggal 21 Juli 2020, pemegang saham CCB Indonesia tak ada nama Sinar Mas Multiartha.

Pemegang saham baru yakni ternyata UOB Kay Kian Pte Ltd dengan porsi saham sebanyak 3.111.132.456 saham atau 8,20% saham. Dengan harga pelaksanaan rights issue Rp 150/saham, maka dana yang digelontorkan UOB membeli saham MCOR adalah Rp 466,66 miliar.

Dalam rights issue ini, CCB Indonesia menawarkan sebanyak 21.288.269.763 (21,28 miliar) saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham. Jumlah itu merupakan 56,14% dari jumlah saham yang beredar setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) V CCB Indonesia ini.

Managing Director Sinar Mas Gandi Sulistiyanto, mengatakan SMMA melaksanakan kewajiban standby buyer hanya sedikit, yakni 0,2%.

"Sinar Mas Multiartha memang bertindak sebagai Pembeli Siaga (Staandby Buyer), namun pada saat proses pelaksanaan dan perdagangan rights dari MCOR, terdapat pihak lain yang melaksanakan rightsnya, sehingga Sinar Mas Multiartha hanya melaksanakan kewajiban pembeli siaganya sedikit," ujarnya. kepada CNBCIndonesia.com, Rabu (22/7/2020).

Adapun harga pelaksanaan rights issue CCB Indonesia ini yakni Rp 150/saham. Harga saham ini lebih rendah dari harga rata-rata saham MCOR pada perdagangan Rabu ini (22/7/2020) di level Rp 140/saham.

Sebelum rights issue, porsi saham per Maret 2020 dipegang oleh China Construction Bank sebesar 60%, sementara Johnny Wiraatmadja 21,32%, Kiki Hamidjaja 5,21%, dan publik 13,47%.

China Construction Bank Corporation tetap mempertahankan posisinya sebagai pemegang saham mayoritas bank tersebut setelah mengeksekusi haknya.

"China Construction Bank Corporation adalah tetap sebagai pemegang saham mayoritas perseroan," kata Direktur Utama CCB Indonesia, You Wennan, dikutip dari keterbukaan informasi.

Porsi kepemilikan China Construction Bank Corporation sama yakni 60% dengan jumlah saham meningkat dari 9,97 miliar menjadi 22,75 miliar (22.751.563.707).

Namun porsi saham dua pemegang saham MCOR lainnya yakni Jonny Wiraatmadja dan Kiki Hamidjaja terdilusi karena tidak menyerap haknya masing-masing dari 21,32% menjadi 9,35% (3,54 miliar saham) dan 5,21% menjadi 2,29% (866,48 juta saham). Porsi investor publik meningkat dari 13,47%menjadi 20,16% (7,64 miliar saham).

Rencana masuknya Sinar Mas memang menjadi opsi terakhir jika para pemegang saham tak melaksanakan haknya. Rencananya, entitas anak Sinar Mas Group ini akan menyerap sisa saham rights issue CCB Indonesia, jika para pemegang saham yang memiliki HMETD tidak merealisasikan haknya untuk menebus saham baru dari bank hasil merger PT Bank Windu Kentjana International Tbk. dan PT Bank Antardaerah pada 2016 itu.

"Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan tersebut, masih terdapat sisa saham baru yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham atau pemegang HMETD dalam PUT V ini, maka pembeli siaga yaitu Sinar Mas Multiartha akan membeli seluruh sisa saham yang tidak terjual pada harga pelaksanaan sebesar Rp 150 setiap saham," tulis manajemen CCB Indonesia, dalam prospektus.

Dana yang diperoleh CCB dari aksi korporasi ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT V, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan untuk menjadi bank dengan kategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) III (bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun - Rp 30 triliun) yang selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif guna mendukung penyaluran kredit.

"Penggunaan dana setelah dana hasil PUT V ini diterima oleh perseroan akan dimasukkan ke dalam komponen modal inti (Tier- 1) perseroan dan merupakan bagian dari struktur permodalan perseroan," tulis manajemen.


(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Grup Sinarmas Mau Beli Saham Bank China Senilai Rp 3,2 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular