
Wow! Grup Sinarmas Mau Beli Saham Bank China Senilai Rp 3,2 T

Jakarta, CNBC Indonesia - Grup usaha Sinar Mas, PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) akan menjadi salah satu pemegang saham PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk. (MCOR) atau CCB Indonesia, setelah menjadi pembeli siaga (standby buyer) dari penerbitan saham baru melalui skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue CCB Indonesia.
Dalam prospektus yang dipublikasikan perseroan Rabu ini (17/6/2020) CCB Indonesia akan menawarkan sebanyak 21.288.269.763 (21,28 miliar) saham baru dengan nilai nominal Rp 100/saham. Jumlah itu merupakan 56,14% dari jumlah saham yang beredar setelah Penawaran Umum Terbatas (PUT) V CCB Indonesia ini.
Besaran penerbitan saham baru tersebut berkurang dari prospektus awal yang dirilis CCB Indonesia pada 17 Oktober 2019 saat itu menyebutkan jumlah saham maksimal 32 miliar saham baru.
Entitas anak Sinar Mas Group ini akan menyerap sisa saham rights issue CCB Indonesia, jika para pemegang saham yang memiliki HMETD tidak merealisasikan haknya untuk menebus saham baru dari bank hasil merger PT Bank Windu Kentjana International Tbk. dan PT Bank Antardaerah pada 2016 itu.
Adapun harga pelaksanaan rights issue CCB Indonesia ini yakni Rp 150/saham. Harga saham ini lebih tinggi dari harga rata-rata saham MCOR pada perdagangan Rabu ini Rp 127/saham.
Setiap pemegang 100 saham lama perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada 26 Juni 2020 pukul 16.00 WIB berhak atas 128 HMETD di mana 1 HMETD berhak untuk membeli 1 saham baru dengan harga Pelaksanaan sebesar Rp 150.
"Jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam PUT V ini sebesar Rp 3.193.240.464.450 [Rp 3,19 triliun]. Saham baru yang ditawarkan dalam rangka PUT V dengan menerbitkan HMETD ini seluruhnya adalah saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel perseroan," tulis manajemen CCB Indonesia, dalam prospektusnya.
Pada tanggal prospektus ini diterbitkan, CCB Corporation memiliki 9.978.756.012 saham dalam CCB Indonesia. CCB Corporation menyatakan akan melaksanakan seluruh haknya sesuai dengan porsi kepemilikan sahamnya dalam perseroan.
Adapun Johnny Wiraatmadja yang memiliki 3.546.603.605 saham CCB Indonesia, yang juga merupakan pemegang saham utama perseroan, telah menyatakan tidak akan melaksanakan seluruh porsi HMETD miliknya dan akan mengalihkan HMETD miliknya melalui mekanisme pengalihan di bursa efek selama periode perdagangan.
"Apabila setelah alokasi pemesanan saham tambahan tersebut, masih terdapat sisa saham baru yang tidak dilaksanakan oleh pemegang saham atau pemegang HMETD dalam PUT V ini, maka pembeli siaga yaitu Sinar Mas Multiartha akan membeli seluruh sisa saham yang tidak terjual pada harga pelaksanaan sebesar Rp 150 setiap saham," tulis manajemen CCB Indonesia.
"Seluruhnya akan dibayar tunai paling lambat pada tanggal 20 Juli 2020. Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah 13 Juli 2020 di mana hak yang tidak dilaksanakan sesudah tanggal tersebut tidak berlaku lagi."
Dana yang diperoleh CCB dari aksi korporasi ini, setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT V, akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan untuk menjadi bank dengan kategori BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) III (bank dengan modal inti antara Rp 5 triliun - Rp 30 triliun) yang selanjutnya akan digunakan seluruhnya untuk meningkatkan aset produktif guna mendukung penyaluran kredit.
"Penggunaan dana setelah dana hasil PUT V ini diterima oleh perseroan akan dimasukkan ke dalam komponen modal inti (Tier- 1) perseroan dan merupakan bagian dari struktur permodalan perseroan," tulis manajemen.
Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD dari OJK sudah dikantongi 16 Juni 2020 dan tanggal terakhir pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh HMETD yakni 26 Juni, sementara tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (Ex-Right) di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi yakni 25 Juni dan di Pasar Tunai 29 Juni.
(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Grup Sinarmas Siap Beli Saham Bank China, Berapa Duit?
