Parah! Akhir 2019 Ekuitas Jiwasraya Nyaris Minus Rp 35 T

Monica Wareza, CNBC Indonesia
22 July 2020 12:12
Cover Fokus, dalam, isi, panjang, jiwasraya
Foto: cover topik/Jiwasraya/edward ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Asuransi Jiwasraya (Persero) hingga akhir tahun lalu mengalami ekuitas negatif hingga Rp 34,61 triliun. Sedangkan posisi kewajiban perusahaan hingga periode tersebut nilainya telah mencapai Rp 52,74 triliun.

Direktur Keuangan dan Investasi Jiwasraya Farid A. Nasution mengatakan laporan keuangan ini telah diaudit dengan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono.

"Atas Laporan Keuangan yang telah disajikan secara wajar oleh KAP Kanaka Puradiredja, Suhartono ini memudahkan Jiwasraya dan shareholder untuk membuat roadmap penyelamatan dan penyehatan Jiwasraya. Laporan Keuangan ini juga menggambarkan bahwa tingginya liabilitas Jiwasraya karena produk-produk masa lalu yang tidak mencerminkan produk asuransi yang wajar karena memberikan garansi bunga tetap yang tinggi," kata Farid dalam siaran persnya, Rabu (22/7/2020).

Sebelumnya dalam rapat antara panitia kerja (Panja) Asuransi Jiwasraya Komisi VI DPR RI, Wakil Menteri BUMN menyebutkan nilai kewajiban klaim Jiwasraya hingga 31 Mei 2020 lalu telah mencapai Rp 18 triliun. Jumlah ini terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya nilai polis yang jatuh tempo.

Dalam bahan paparan kementerian ini disebutkan bahwa hingga 31 Mei 2020 lalu telah mencapai Rp 18 triliun. Jumlah ini terus mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya nilai polis yang jatuh tempo.

Utang klaim mencapai Rp 18 triliun ini terdiri dari dua produk yakni produk tradisional dan savings plan. Hingga periode tersebut, nilai klaim produk saving plan mencapai Rp 16,5 triliun. Nilai tunggakan ini terdiri dari 17.452 peserta asuransi.

Kemudian untuk produk tradisional nilai klaim mencapai Rp 1,5 triliun yang terdiri dari klaim korporasi dan ritel.

Nilai klaim korporasi sebesar Rp 0,6 triliun yang terdiri dari 22.735 peserta. Sedangkan untuk nasabah ritel terdiri dari 12.410 peserta, nilai klaim ini terbagi dua yakni klaim ekspirasi/meninggal senilai Rp 0,2 triliun dan klaim tebus Rp 0,7 triliun.

Sementara itu dari sisi solvabilitas perusahaan memiliki RBC minus 1.907% padahal batas minimum RBC sesuai dengan POJK adalah sebesar 120%.


(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ini 24 Saham Penyebab Penurunan Investasi Jiwasraya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular