
Bikin Ngilu! Begini Kinerja 24 Saham Portofolio Jiwasraya

Jakarta, CNBC Indonesia - Dalam persidangan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero) yang berlangsung pekan lalu, sempat terungkap 24 saham yang membuat BUMN asuransi tertua tersebut mengalami kerugian hingga triliunan. Hampir sebagian besar saham-saham yang disebutkan di pengadilan berkapitalisasi kecil hingga menengah dan sudah ada yang dihapus pencatatannya dari Bursa Efek Indonesia (BEI).
Deretan 24 saham investasi Jiwasraya tersebut, disampaikan Kepala Divisi Investasi Jiwasraya, Faisal Satria Gumay di persidangan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, mengacu pada hasil audit dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang menyebutkan Jiwasraya berinvestasi di instrumen saham maupun reksa dana saham yang tidak likuid atau tidak memiliki potensi tumbuh secara optimal.
Saham ini sendiri dibeli oleh Jiwasraya dalam rentang waktu 2008 sampai 2019 kemarin.
Bagaimanakah kinerja portofolio saham Jiwasraya sejak tahun 2008 atau sejak emiten tersebut pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI)? Simak tabel berikut.
Dari 24 saham yang menjadi portofolio Jiwasraya, kurang lebih sebanyak separuhnya yaitu 11 emiten yang sahamnya sedang disuspensi BEI karena berbagai masalah, sedangkan saham yang sudah di delisting dari BEI sebanyak 2 saham.
Selanjutnya 23 saham portofolio Jiwasraya sudah menyentuh level terendahnya di level Rp 50/unit alias saham gocap.
Penurunan tertinggi dari tahun 2008 dibukukan oleh saham PT Bakrie (BNBR) yang sudah turun 98,2% sejak awal tahun 2008, apabila menilik dari level tertingginya, saham BNBR sudah anjlok sampai 99,2%.
Sedangkan kenaikan tertinggi sejak tahun 2008 dibukukan oleh saham PT Hanson Internasional Tbk (MYRX) yang naik 284,6%, akan tetapi sudah turun 74,7% dari level tertingginya.
Saham MYRX secara teknis berhasil naik dari tahun 2008 karena saham perusahaan yang terafiliasi dengan Benny Tjokrosaputro ini sempat melakukan pemecahan saham alias stock split dengan rasio 1:5 pada 2016 silam.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000
