Klien Jouska Teriak Rugi di Saham LUCK, Sudah Anjlok 85%

Tri Putra, CNBC Indonesia
22 July 2020 11:56
pembukaan bursa saham
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Sentra Mitra InformatikaTbk (LUCK) ramai diperbincangkan para pelaku pasar setelah mencuat kabar nasabah PT Jouska Finansial Indonesia memberikan rekomendasi untuk membeli saham perusahaan ini. Tidak hanya satu klien Jouska yang menyampaikan keluhan tersebut, tetapi beberapa klien. 

Sekedar informasi, LUCK melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 28 November 2018 dengan Penjamin Emisi Efek alias underwriter Phillip Sekuritas Indonesia (KK). Menurut prospektus, LUCK merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang bisnis solusi percetakan dan dokumen serta penjualan produk teknologi informasi

Melantai perdana di BEI dengan harga Rp 286/unit, LUCK berhasil menggalang dana sebesar Rp 44 miliar. Pada hari penawaran perdana saham LUCK berhasil melesat 49,65% menyentuh level Auto Reject Atas (ARA).

Keesokan harinya saham LUCK masih naik menyentuh level ARA, di hari ketiga dan keempat pencatatan LUCK juga masih membukukan kenaikan yang signifikan. Tercatat dalam 4 hari saham luck naik 272% ke angka Rp 760/unit. Setelah itu saham LUCK nampaknya beristirahat sebelum pada bulan April 2019 saham ini kembali bergerak liar.

Tercatat pada 26 Maret 2019 saham LUCK diperdagangkan dengan harga Rp 610/unit akan tetapi saham ini melesat kencang pada bulan-bulan berikutnya. Saham LUCK menyentuh titik tertingginya pada 26 Juli 2019 di angka Rp 2.050/unit atau kenaikan sebesar 716%.

Jika dihitung valuasi saham LUCK pada harga tertinggi, bisa dinilai mahal dengan Price Earning Ratio (PER) sebesar 205 kali yang artinya butuh waktu lama agar valuasi saham ini sampai ke level harganya saat itu ceteris paribus.

Sementara itu untuk Price to Book Value Ratio (PBV) sebesar 10,6 kali yang artinya harga LUCK saat itu diperdagangkan 10 kali lipat lebih besar dari nilai ekuitasnya. Tentu saja valuasi saham ini dengan menggunakan metode PER dan PBV sangatlah mahal mengingat PER rata-rata saham-saham di BEI hanya berada di kisaran 13 kali saja yang artinya saham LUCK jauh lebih mahal dibanding saham-saham lain di BEI.

Akan tetapi perjalanan LUCK di BEI tidak bisa dibilang mulus tercatat LUCK masuk kedalam radar bursa sebagai saham yang bergerak tidak wajar atau Unusual Market Activity alias UMA sebanyak 2 kali pada tanggal 24 Juni 2019 dan 12 November 2019.

Bahkan BEI terpaksa menghentikan perdagangan LUCK di pasar reguler karena dianggap sudah bergerak tidak wajar dan naik terlalu tinggi pada 3 kesempatan yaitu pada tanggal 8 Juli 2019, 15 November 2019, dan 5 Desember 2019.

Hari ini saham LUCK hanya diperdagangkan di angka Rp 314/unit atau anjlok 84,6% dari titik tertingginya.

TIM RISET CNBC INDONESIA 


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Bos Jouska Minta Maaf, Kasus Selesai?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular