Emiten CPO Milik Sandiaga Uno Siap Buyback, Saham Minus 7%

tahir saleh, CNBC Indonesia
21 July 2020 12:37
Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti seminar dan diskusi mengenai Kewirausahaan di Kerinci, Jambi. (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Foto: Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti seminar dan diskusi mengenai Kewirausahaan di Kerinci, Jambi. (Dok Tim Media Sandiaga Uno)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten perkebunan sawit PT Provident Agro Tbk (PALM) yang dikendalikan Grup Saratoga milik Sandiaga Uno dan Edwin Soeryadjaja, menyiapkan dana sekitar Rp 28,93 miliar untuk melakukan pembelian kembali atau buyback saham.

Berdasarkan keterbukaan informasi di BEI, Selasa ini (21/7/2020), besaran buyback saham itu akan dilakukan sebanyak-banyaknya 110 juta saham perseroan atau setara dengan 1,55% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh.

"Pelaksanaan buyback saham ini dilakukan untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan kinerja saham perusahaan sehingga akan memberikan fleksibilitas yang besar kepada perseroan dalam mengelola modal untuk mencapai struktur permodalan yang efisien," tulis manajemen PALM, dalam keterbukaan informasi.

Perseroan sudah menunjuk PT Indo Premier Sekuritas sebagai broker pelaksana buyback ini. Harga penawaran pembelian kembali akan dilakukan dengan harga yang lebih rendah atau sama dengan harga transaksi yang terjadi sebelumnya.

Pembelian kembali saham ini akan dilakukan dalam 12 bulan yakni mulai 4 Agustus 2020 hingga 3 Agustus 2021 dan tanggal lainnya yang ditetapkan oleh RUPSLB dengan memperhatikan peraturan yang berlaku.

Perseroan juga menunggu persetujuan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang akan digelar 30 Juli 2020.

Sumber dana yang digunakan untuk buyback saham ini adalah seluruh dana yang dicadangkan perseroan, sehingga dengan adanya pembelian kembali saham ini aset dan ekuitas perseroan diperkirakan akan menurun.

Situs resmi mencatat, perseroan merupakan perusahaan joint venture antara PT Saratoga Sentra Business (anak usaha Saratoga) dan PT Provident Capital Indonesia. Perseroan didirikan pada 2 November 2006 sebagai perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Mengacu data laporan keuangan per Maret 2020, Saratoga Sentra Business memegang 44,88% saham, Provident Capital Indonesia 44,16%, sisanya Tri Boewono 0,92%, Devin Antonio Ridwan 0,31%, Maruli Gultom, 0,03%, dan publik 9,70%.

Data perdagangan sesi I, Selasa (21/7/2020) mencatat saham PALM minus 6,06% di posisi Rp 186/saham dengan kapitalisasi pasar Rp 1,32 triliun. Sebulan terakhir saham PALM minus 5,58% dan year to date saham terkoreksi 7%.


(tas/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wow! Emiten Afiliasi Sandiaga Mau IPO di Nasdaq, Bidik Rp3 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular