
Usai Rilis Bond, Chandra Asri Dapat Utang dari DBS Rp 2,9 T

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank DBS Indonesia memberikan pinjaman pembiayaan senilai US$ 195 juta atau setara dengan Rp 2,9 triliun (kurs Rp 14.7000/US$) kepada PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
Pinjaman itu diberikan guna mendukung kebutuhan modal kerja perusahaan dalam bentuk Trade Financing dan Revolving Credit Facility (RCF) kepada perusahaan milik taipan Prajogo Pangestu itu.
"Kami ingin menunjukkan dukungan kepada Chandra Asri sebagai nasabah korporasi jangka panjang Bank DBS dalam menghadapi situasi saat ini. Salah satunya melalui bantuan pembiayaan yang kami berikan untuk dapat tetap mengembangkan bisnis mereka," ujar Kunardy Lie, Corporate Banking Director Bank DBS Indonesia, dalam keterangan resmi, Selasa (21/7/2020).
Dia mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung mitra bisnis di tengah tantangan pandemi dan era new normal, dengan memberikan dukungan penuh kepada Chandra Asri berupa pinjaman pembiayaan dan memaksimalkan pemanfaatan teknologi melalui platform digital DBS IDEAL dan DBS RAPID untuk mengelola efektivitas dan efisiensi bisnis.
Chandra Asri disebutkan telah menjadi nasabah korporasi Bank DBS sejak 2005 melalui berbagai layanan perbankan seperti manajemen kas, fasilitas perdagangan, treasury, pasar modal utang, hingga pinjaman.
Bank DBS menilai, meskipun di tengah pandemi saat ini, permintaan domestik untuk produk Chandra Asri tetap tinggi karena merupakan salah satu produsen bahan baku peralatan medis seperti masker dan Alat Pelindung Diri (APD).
Untuk tetap dapat memenuhi permintaan domestik, Chandra Asri masih harus mengoperasikan pabrik secara normal dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk hanya mempekerjakan staf penting di lokasi pabrik, dan menerapkan split-team bagi staf pendukung, untuk dapat bekerja sebagian dari rumah dan kantor.
"Sebagai salah satu pemain utama industri di Indonesia, Chandra Asri berkomitmen penuh untuk terus menjadi penopang pertumbuhan industri hilir petrokimia. Oleh karena itu, kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan oleh Bank DBS," ujar Andre Khor, Direktur Keuangan/Chief Financial Officer Chandra Asri.
Sebelumnya Chandra Asri mengagendakan penerbitan Obligasi III Tahap I Tahun 2020 Chandra Asri Petrochemical dengan nilai sebanyak-banyaknya sebesar Rp 1 triliun.
Obligasi ini merupakan bagian dari penawaran umum Obligasi Berkelanjutan III Chandra Asri Petrochemical senilai total Rp 5 triliun. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan seluruhnya untuk kepentingan modal kerja.
Mengacu data prospektus yang dipublikasikan di media massa Kamis (16/7/2020), obligasi ini akan diterbitkan dalam tiga seri yakni Seri A 3 tahun, Seri B tenor 5 tahun, dan Seri C tenor 7 tahun. Hanya saja kupon belum ditentukan.
Perseroan sudah menunjuk penjamin emisi (underwriter) yakni PT BCA Sekuritas dan PT Mandiri Sekuritas dan wali amanat dipercayakan kepada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN). Obligasi ini sudah mendapatkan rating AA- (double A minus) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lawan Corona! Emiten Prajogo Pangestu Donasi 34.000 Masker
