
Saham Produsen CPO Terbang Saat IHSG Merah, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia -Â Kabar baik datang untuk sektor Agrikultur hari ini, selama sepekan terakhir harga indeks berjangka minyak sawit mentah alias Crude Palm Oil (CPO) berhasil melesat sebanyak 8,4% dan menjadi reli terbesar sejak November 2016.
Reli harga CPO minggu ini memangkas koreksi harga minyak nabati menjadi hanya terkoreksi 14% tahun ini, mulai pulih sejak jatuh 32% pada akhir April lalu.
"Kenaikan harga CPO terjadi karena tingkat produksi yang rendah pada bulan Juli baik di Malaysia maupun di Indonesia," ujar Anilkumar Bagani, Kepala Riset Grup Sunvin. Seperti diketahui kedua negara tersebut menjadi dua negara produsen CPO terbesar di dunia dan menyuplai kurang lebih 85% stok CPO global.
Permintaan minyak nabati juga menunjukkan penguatan yang disponsori oleh pembeli utama CPO yaitu China dan India, yang sebelumnya konsumsi CPOnya terpaksa turun karena pandemi virus corona. Setelah roda ekonomi kembali berputar di kedua negara, maka permintaan CPO juga berhasil meningkat.
Impor minyak CPO dari China melonjak 53% dari bulan sebelumnya, sementara itu dari India, pengiriman CPO naik ke level tertingginya sejak 5 bulan terakhir.
Menyambut berita baik ini harga saham emiten yang bergerak di sektor industri CPO berhasil melesat.
Kenaikan paling pesat hari ini dibukukan oleh PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) yang harga sahamnya melesat 12,75% ke level harga Rp 115/unit.
Sementara itu kenaikan paling kecil dibukukan oleh PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) yang harga sahamnya naik 'hanya' 1,81% ke level harga Rp 845/unit.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(trp/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Digitalisasi Picu Investor Ritel Domestik Bursa RI 'Meledak'