Rupiah ke Rp 14.800/US$, IHSG Rontok & Masuk Zona Merah

Tri Putra, CNBC Indonesia
20 July 2020 10:24
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan Senin (20/7/20) terjun ke zona merah dengan penurunan 0,44% di level 5.057,63 pada pukul 10:15 WIB.

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 13 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 2 triliun.

Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,68%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,41%, sedangkan Indeks STI di Singapore terjun 0,75%.

Anjloknya IHSG secara tiba-tiba dikarenakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah baik di kurs tengah Bank Indonesia (BI) dan juga 'arena' pasar spot.

Pada Senin (20/7/2020), kurs tengah BI atau kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor menunjukkan angka Rp 14.832. Rupiah melemah 0,35% dibandingkan posisi akhir pekan lalu dan berada di posisi terlemah sejak 18 Mei.

Sementara di pasar spot, rupiah mengawali hari dengan stagnasi di Rp 14.620/US$. Namun tidak butuh waktu lama bagi rupiah untuk masuk jalur merah, bahkan depresiasi mata uang Tanah Air semakin parah. Pada pukul 10:00 WIB, rupiah sudah melemah 0,75% ke Rp 14.730/US$, dolar AS sudah tembus level level Rp 14.700.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Deretan Saham yang Diborong & Dilepas Asing di Semester I

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular