
Waspada! IHSG Rentan Terkoreksi di Awal Pekan

Jakarta, CNBC Indonesia - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (19/7/2020) diperkirakan masih akan melaju di zona merah.
Pasar masih memantau perkembangan infeksi pandemi Covid-19 yang terus meningkat. Hal ini terjadi di berbagai negara bagian Amerika Serikat dan potensi semi lockdown dan penundaan pembukaan ekonomi.
Menutup pekan lalu, Jumat (17/7/2020), IHSG ditutup melemah 0,36% ke posisi 5.079,58 dengan nilai transaksi Rp 7,09 triliun dan volume 7,81 miliar unit saham. Adapun, frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 560,740 kali.
Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee berpendapat beberapa sentimen yang akan menjadi perhatian pasar pekan ini, antara lain mengenai pembahasan stimulus baru di Amerika Serikat menyusul telah berakhirnya beberapa stimulus fiskal pada 31 Juli 2020.
Sisi lain, pasar juga sedang menantikan laporan keuangan emiten di kuartal III-2020 untuk membuktikan apakah kinerja emiten yang berbasis teknologi apakah menunjukkan kinerja yang baik. Pasalnya, selama pandemi ini sektor ini termasuk diuntungkan karena kebijakan untuk bekerja dan belajar dari rumah.
"Pelaku pasar juga akan menantikan hasil KTT Uni Eropa [UE] di Brussels. Banyak perbedaan di antara Negara zona Eropa, tetapi pasar berharap ada terobosan dalam pertemuan tersebut," kata Hans Kwee, Senin (20/7/2020).
Pengajar di program Magister Ekonomi Terapan Fakultas Ekonomi Bisnis Unika Atmajaya ini memperkirakan, IHSG berpeluang konsolidasi melemah dengan support (batas bawah) di level 5.069 sampai 4.985 dan resistance (batas atas) di level 5.116 sampai 5.139.
Sementara itu, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya memperkirakan, pergerakan IHSG saat ini masih berada dalam rentang konsolidasi wajar, sedangkan peluang pelemahan masih cukup besar yang juga dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah serta masih tercatatnya arus modal keluar sejak awal tahun ini.
"Hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah pada 4.989 - 5.123," katanya.
Adapun PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, berdasarkan analisa teknikal, pihaknya melihat saat ini IHSG memiliki peluang bergerak menguat dan diperdagangkan pada level 5.030-5.138.
"Belum sepakatnya pertemuan Eropa, mungkin akan menjadi penghalang IHSG untuk menguat lebih lanjut hari ini," kata tim riset Pilarmas.
Pilarmas menyatakan, pada akhirnya akhir pekan yang panjang kemarin masih belum memberikan hasil apa apa terkait dengan usaha Uni Eropa untuk memberikan persetujuan kepada paket stimulus senilai 750 miliar euro atau $856 miliar. Tidak ada hasil atas kesepakatan tersebut di sebabkan terlalu banyak perbedaan pendapat mengenai seberapa banyak dana tersebut harus didistribusikan.
"dan setelah didistribusikan, pinjaman tersebut harus diberikan sebagai hibah atau pinjaman berbunga rendah. Kami bingung sebetulnya, hanya karena masalah tersebut, kesepakatan masih belum dapat diselesaikan. Padahal Eropa membutuhkan dana bantuan tersebut segera di tengah situasi dan kondisi yang mulai kembali menekan perekonomian akibat virus corona."
(tas/tas)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Lesu, IHSG Kayaknya Ditutup Merah Lagi Jelang Long Weekend