
Mantab! Asing Masuk Rp 25 M, IHSG Tembus 5.105

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (16/7/20) dibuka hijau tipis naik 0,14% di level 5.082,92, selang 5 menit IHSG melanjutkan kenaikan sebesar 0,50% di level 5.101,10. Berhasil menembus level psikologisnya di angka 5.100.
Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi beli bersih sebanyak Rp 17 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 646 miliar. Pada pukul 09.17, asing masuk Rp 25 miliar di pasar reguler dan IHSG sempat menembus level 5.105.
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan jual bersih sebesar Rp 4 miliar dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 3 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan beli bersih sebesar Rp 7 miliar dan PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 21 miliar.
Berlawanan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau merah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,45%, Nikkei di Jepang terdepresiasi sebesar 0,36%, sedangkan Indeks STI di Singapore terjun 0,11%.
Beralih ke bursa saham AS (Wall Street) menguat pada perdagangan Rabu, indeks Dow Jones sukses mencatat penguatan 4 hari beruntun. Perkembangan vaksin virus corona menjadi pemicu penguatan kiblat bursa saham dunia ini.
Indeks Dow Jones menguat 0,85% ke 25.870,1, S&P 500 naik 0,91% ke 3.226,56, dan Nasdaq bertambah 0,59% ke 10.550,49.
Pada hari Selasa waktu AS, setelah perdagangan pasar saham berakhir, kabar bagus datang dari update vaksin virus corona yang dibuat oleh Moderna. Sehingga Wall Street baru merespon di perdagangan Rabu.
Vaksin potensial yang sedang dalam uji klinis tersebut dilaporkan mampu menghasilkan imun yang "kuat" terhadap semua partisipan, yang jumlahnya 45 orang.
Ke 45 orang tersebut menghasilkan antibody penawar, yang menjadi hal penting untuk perlindungan melawan virus, menurut para ilmuwan. Setiap pasien dalam uji klinis tersebut diberi dosis 25, 100, atau 250 mikrogram, dan mendapat 2 kali dosis.
Moderna mengatakan vaksin tersebut secara umum tidak memberikan efek samping, tetapi separuh partisipan mengalami gejala ringan dan sedang seperti kelelahan, nyeri otot, dan rasa sakit di sekitar suntikan.
Pasien yang sudah mendapat 2 kali vaksin tersebut akan diawasi oleh Moderna selama 1 tahun. Selain itu, Moderna juga mengatakan akan melakukan uji klinis terhadap 30.000 partisipan pada 27 Juli mendatang.
Sementara itu dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengumumkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate hari ini, yang menjadi penyebab jebloknya rupiah kemarin. Hasil survei Reuters menunjukkan 14 dari 26 ekonom memprediksi BI akan memangkas suku bunga 25 basis poin (bps) menjadi 4%.
Sementara itu, konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia juga menghasilkan median BI memangkas suku bunga menjadi 4%.
Inflasi yang sangat rendah memberikan ruang yang lebih besar bagi BI untuk menurunkan suku bunga. Pada bulan Juni, inflasi hanya tumbuh 1,96% year-on-year, menjadi yang terendah dalam 20 tahun terakhir, tepatnya sejak Mei 2000.
Selain itu, nilai tukar rupiah juga masih cukup kuat, meski belakangan mengalami pelemahan tetapi masih bisa dikatakan normal. Kemudian neraca dagang yang mencatat surplus, sehingga ada peluang defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) membaik.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000