Rupiah Terkuat di Asia, Terima Kasih China!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 July 2020 10:22
mata uang rupiah dolar dollar Bank Mandiri
Ilustrasi Rupiah (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Namun ini semua baru perkiraan di atas kertas. Masih ada kemungkinan BI menahan suku bunga dengan pertimbangan nilai tukar rupiah.

Ya, rupiah memang cenderung melemah akhir-akhir ini. Dalam sebulan terakhir, mata uang Tanah Air terdepresiasi 3,74% di hadapan dolar AS.

Pelemahan rupiah disebabkan oleh seretnya arus modal asing yang mengalir ke pasar keuangan domestik. Sejak awal 2020 hingga 10 Juli, BI mencatat investor asing melakukan jual bersih (net sell) Rp 148,35 triliun di pasar saham dan Surat Berharga Negara (SBN).

Kalau suku bunga acuan turun, maka berinvestasi di aset-aset berbasis rupiah (terutama di instrumen berpendapatan tetap seperti obligasi) jadi kurang menarik. Arus modal asing bakal semakin mampet, dan rupiah sulit menguat.

Oleh karena itu, ketidakpastian soal suku bunga acuan kian membuat pelaku pasar ragu untuk masuk ke pasar keuangan Indonesia. Rupiah, sudah jelas, jadi melemah.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)
[Gambas:Video CNBC]


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular