
Neraca Dagang RI Surplus, IHSG Bakal Anteng di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu (15/7/2020) melenggang ke zona hijau, yang ditutup naik 5,96 poin atau 0,12% ke level 5.085,08.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 4 triliun, dengan investor asing masih jual bersih (net sell) sebesar Rp 221,04 miliar di semua pasar. Sementara volume transaksi tercatat 6,6 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 406.788 kali transaksi. Ada 202 saham yang naik, sementara turun 182 saham dan stagnan 156.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (AGRO) (12,62%), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT) (8,70%), PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) (5,06%), sedangkan PT Astra International Tbk (ASII) (3,54%) dan PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) (3,39%).
Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara IndonesiaTbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 37 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 12 miliar.
Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing adalah PT Indofood CBP Sukses MakmurTbk (ICBP) dengan beli bersih sebesar Rp 16 miliar dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 10 miliar.
Apresiasi IHSG hari ini terdorong oleh laporan yang menunjukkan bahwa neraca perdagangan Indonesia membukukan surplus pada Juni 2020. Ekspor tumbuh positif sementara impor masih terkontraksi (tumbuh negatif) sehingga neraca perdagangan surplus lumayan besar.
Pada Juni 2020, neraca perdagangan Indonesia tercatat surplus US$ 1,27 miliar. Angka ini didapat dari nilai ekspor US$ 12,03 miliar dan impor US$ 10,76 miliar. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan neraca perdagangan Juni 2020 surplus US$ 1,1 miliar.
Sebulan sebelumnya, neraca perdagangan Indonesia berhasil surplus US$ 2,09 miliar. Ini menjadi yang tertinggi sejak Februari.
Selain itu, sentimen positif juga datang setelah Moderna mengatakan vaksin coronavirusnya menghasilkan antibodi pada semua pasien dalam percobaan awal, meningkatkan harapan untuk pemulihan ekonomi yang lebih cepat.
Vaksin potensial Biotech Moderna untuk mencegah Covid-19 menghasilkan respons kekebalan "kuat", atau menetralkan antibodi, pada semua 45 pasien dalam uji coba tahap awal pada manusia, menurut data yang baru dirilis yang diterbitkan pada Selasa malam di New England Journal of Medicine.
Sementara dari bursa saham kawasan Asia lainnya terpantau melemah, Hang Seng Index di Hong Kong turun 0,55%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,37%, sedangkan Indeks STI di Singapore naik 1,01%.
Pada perdagangan sesi II IHSG diperkirakan masih menguat terbatas dengan indikator BB yang berada di area resistance dan mulai melebar.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang mulai melebar maka, pergerakan selanjutnya cenderung masih menguat terbatas.
Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance selanjutnya yang berada di area 5.100 hingga area 5.145. Sementara untuk merubah bias menjadi bearish perlu melewati level support yang berada di area 5.070 hingga area 5.035.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang mencoba berpotongan ke atas di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan untuk naik atau menguat.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 63, dengan garis yang menunjukkan pergerakan turun setelah menyentuh area overbought, maka IHSG berpotensi untuk koreksi.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance, dengan garis BB yang mulai melebar maka pergerakan selanjutnya cenderung masih menguat terbatas.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500