'Tuah' Vaksin Moderna, IHSG Sukses Tembus 5.100

Tri Putra, CNBC Indonesia
15 July 2020 09:20
Pengunjung melintas di depan layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Kamis, 12 Maret 2020. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5,01% ke 4.895,75. Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dihentikan sementara (trading halt) setelah  Harga tersebut ke 4.895,75 terjadi pada pukul 15.33 WIB.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: IHSG Bursa Efek Indonesia. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Rabu (15/7/20) dibuka hijau, naik 0,30% di level 5.094,16, selang 5 menit IHSG kembali terbang 0,64% di level 5.111,72. Sukses menembus level psikologisnya 5.100

Data perdagangan mencatat, investor asing melakukan aksi jual bersih sebanyak Rp 26 miliar di pasar reguler hari ini dengan nilai transaksi hari ini menyentuh Rp 842 miliar.

Saham yang paling banyak dilego asing hari ini adalah PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan jual bersih sebesar Rp 11 miliar dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang mencatatkan net sell sebesar Rp 20 miliar.

Sementara itu saham yang paling banyak dikoleksi asing hari ini adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan beli bersih sebesar Rp 6 miliar dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang mencatatkan net buy sebesar Rp 2,4 miliar.

Sejalan dengan IHSG, bursa di kawasan Asia mayoritas terpantau hijau, Hang Seng Index di Hong Kong naik 0,78%, Nikkei di Jepang terapresiasi sebesar 1,37%, sedangkan Indeks STI di Singapore terbang 1,25%.

Bursa saham AS (Wall Street) melesat naik pada perdagangan Selasa waktu setempat. Indeks Dow Jones melesat 2,13%, S&P 500 naik 1,34%, dan Nasdaq bertambah 0,94%. Tanda-tanda penurunan kasus jumlah kasus Covid-19 serta kenaikan inflasi menjadi beberapa faktor yang membuat pelaku pasar kembali ceria.

Data menunjukkan AS akhirnya mengalami inflasi untuk pertama kalinya dalam 4 bulan terakhir. Di bulan Juni, inflasi dilaporkan tumbuh 0,6% month-on-month (MoM), sementara inflasi inti yang tidak memasukkan sektor energi dan makanan dalam perhitungan tumbuh 0,2%.

Kenaikan inflasi menunjukkan roda bisnis kembali berputar, masyarakat kembali melakukan konsumsi yang merupakan tulang punggung perekonomian AS. Sehingga harapan akan bangkitnya perekonomian terbesar di dunia ini kembali membuncah.

Kabar bagus datang dari update vaksin virus corona yang dibuat oleh Moderna. Vaksin potensial yang sedang dalam uji klinis tersebut dilaporkan mampu menghasilkan imun yang "kuat" terhadap semua partisipan, yang jumlahnya 45 orang.

Ke 45 orang tersebut menghasilkan antibody penawar, yang menjadi hal penting untuk perlindungan melawan virus, menurut para ilmuwan. Setiap pasien dalam uji klinis tersebut diberi dosis 25, 100, atau 250 mikrogram, dan mendapat 2 kali dosis.

Moderna mengatakan vaksin tersebut secara umum tidak memberikan efek samping, tetapi separuh partisipan mengalami gejala ringan dan sedang seperti kelelahan, nyeri otot, dan rasa sakit di sekitar suntikan.

Pasien yang sudah mendapat 2 kali vaksin tersebut akan diawasi oleh Moderna selama 1 tahun. Selain itu, Moderna juga mengatakan akan melakukan uji klinis terhadap 30.000 partisipan pada 27 Juli mendatang.

Dari dalam negeri, giliran Indonesia yang akan merilis data ekspor impor. Berdasarkan polling Reuters, ekspor diprediksi terkontraksi 12,26% YoY, sementara impor -18,7% YoY. Kabar baiknya, neraca perdagangan diramal surplus US$ 1,11 miliar di bulan Juni, setelah mencetak surplus US$ 2,09 miliar bulan sebelumnya.

Sementara konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor akan terkontraksi -7,765% YoY. Sementara impor terkontraksi -16,455% YoY dan neraca perdagangan surplus US$ 1,1 miliar.

 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(trp/trp)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular