
Ada Faktor China di Balik Reli Bursa Saham Hari Ini

Pandangan bank sentral China tersebut mengemuka selang beberapa hari jelang rilis data Produk Domestik Bruto (PDB) pada kuartal II-2020, yakni pada Kamis (16/7/2020). JP Morgan memberikan estimasi yang sangat positif untuk ekonomi China.
Firma broker global asal Amerika Serikat (AS) tersebut memperkirakan PDB China membentuk tren pemulihan berbentuk V. Setelah terkontraksi sebesar 6,8% (secara tahunan) pada kuartal I-2020, ekonomi Negeri Panda diperkirakan tumbuh 1,8% pada kuartal kedua.
Proyeksi positif ini sejalan dengan konsensus ekonom dalam polling Tradingeconomics yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi China bakal sebesar 2,1% pada kuartal kedua tahun ini.
Indikasi pemulihan ekonomi terutama terlihat dari kenaikan lanjutan angka PMI Juni, terutama versi Markit untuk sektor jasa, ke level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun. Hal ini tak hanya mengindikasikan kuatnya momentum aktivitas manufaktur, tetapi juga mengindikasikan pemulihan sektor non-manufaktur.
"Proyeksi kami mengasumsikan bahwa pemulihan sektor industri pada Juni bakal mencatatkan pertumbuhan 0,9% secara bulanan. Dari sisi permintan, kami memperkrakan sektor berbasis ekspor membukukan pertumbuhan 0,7% secara bulanan pada Juni," tutur Kepala Ekonom JP Morgan Sin Beng Ong, dalam laporan risetnya.
Di sisi lan, penjualan ritel diprediksi masih akan menunjukkan pemulihan berlanjut yang solid, yakni naik 3,7% secara bulanan per Juni meski masih akan tertekan 0,7% secara tahunan.
Dengan pulihnya sektor-sektor vital tersebut, permintaan impor China pun berangsur pulih. Per 6 Juli, konsumsi batu bara enam Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) terbesar di China menguat 13,8%.
Ini menjelaskan mengapa saham-saham tambang hari ini menguat, misalnya PT Adaro Energy Tbk (ADRO) yang melesat 6,5% ke Rp 1.155 per unit, diikuti saham PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sebesar 4,8% ke Rp 2.170.
Indeks saham sektor tambang sendiri melesat 3,2% menjadi indeks saham sektoral menjadi penopang reli terbesar kedua IHSG hari ini dengan kontribusi reli 8,6 poin. Indeks saham sektor keuangan yang naik 0,5% menjadi penggerak utama reli IHSG dengan sumbangan reli 8,6 poin.
Jika tak ada sentimen negatif dhadhakan malam ini, maka tak ada alasan bagi IHSG menghentikan relinya pada perdagangan besok.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)[Gambas:Video CNBC]