Jokowi Sempat Murka, Benarkah Saham Gorengan Hilang?

Tri Putra, CNBC Indonesia
13 July 2020 14:54
Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Masih segar di ingatan para pelaku pasar, pada pembuakaan perdagangan pertama BEI 2 Januari silam Jokowi berpidato mengenai keberadaan saham gorengan di bursa lokal.

"Jangan sampai ada saham harga Rp 100 per saham digoreng terus menjadi Rp1.000, terus naik lagi sampai Rp4.000. Ini menyangkut kepercayaan, saham gorengan tidak boleh ada lagi," tegasnya.

Jokowi mengatakan, praktik goreng-gorengan saham sudah menimbulkan korban dan merugikan investor. Jokowi meminta kepada regulator pasar modal Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk membersihkan praktik tersebut.

Sang RI 1 sampai berpesan agar otoritas bursa, yaitu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan penyelenggaran bursa (BEI) membersihkan bursa dari praktik menggoreng saham dan tidak boleh takut dengan para manipulator harga saham tersebut.

"Jangan kalah dengan yang jahat-jahat, udah hati-hati, harus bersih, berintegritas, berani," tambah Jokowi.

Pernyataan Jokowi tersebut tak cuma gertak sambal. Setelah pernyataan keras Jokowi tersebut selang 2 minggu setelah pidato tersebut. Kasus Jiwasraya mencuat ke permukaan, awalnya ada lima orang yang ditetapkan sebagai tersangka. 

(trp/hps)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular