Sempat Terkoreksi, Harga CPO Balik Arah Menguat, Ada Apa Nih?

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
13 July 2020 11:25
Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). Badan Pusat Statistik BPS  mengumumkan neraca Perdagangan (Ekspor-impor) Pada bulan Februari, nilai ekspor mencapai US$ 12,53 miliar, atau turun 11,33% dari tahun sebelumnya (YoY). Nilai ekspor minyak sawit sepanjang Januari-Februari 2019 hanya mencapai US$ 2,94 miliar, yang artinya turun 15,06% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2018.  (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pekerja mengangkut hasil panen kelapa Sawit di kebun Cimulang, Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/3). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga komoditas minyak sawit mentah (CPO) Negeri Jiran sempat melemah tetapi berbalik arah di awal pekan ini Senin (13/7/2020). 

Harga CPO sempat tergelincir ke bawah US$ 2.400/ton. Namun pada 10.32 WIB, harga CPO kontrak pengiriman September di Bursa Malaysia Derivatif berbalik arah dengan penguatan 0,46% ke RM 2.423/ton.

Menurut Malaysia Palm Oil Board (MPOB) stok minyak sawit Negeri Jiran turun 6,3% pada Juni dibanding bulan sebelumnya. Namun produksi justru malah meningkat ke 14,2%.

Sementara itu, ekspor untuk 10 hari pertama bulan Juli diperkirakan mengalami penurunan yang signifikan dibanding periode yang sama bulan sebelumnya. Menurut survei yang dilakukan oleh perusahaan surveyor kargo, ekspor minyak sawit diperkirakan turun 16,8% sampai 17,8% dibanding bulan sebelumnya. 

Meski harga minyak mentah juga terpangkas pada perdagangan intraday hari ini lantaran kenaikan kasus infeksi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) global yang terus menanjak serta adanya potensi pengendoran pemangkasan output oleh OPEC+, nyatanya tak membuat harga CPO terkoreksi.

Kendati tetap was-was, sentimen terhadap risiko pelaku pasar lumayan baik hari ini. Hal ini tercermin dari kenaikan harga-harga saham di kawasan Asia. Kabar baik datang dari hasil uji Remdesivir yang dinilai positif.

Gilead pada hari Jumat lalu mengumumkan data terbaru hasil obat virus corona, redemsivir, mampu menurunkan risiko kematian pasien Covid-19 hingga 62% jika dibandingkan dengan pengobatan standar. 

Penguatan aset-aset berisiko seperti saham juga menjadi sentimen positif untuk harga CPO. Alhasil harganya terangkat walau sentimen negatif masih bertebaran.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(twg/twg)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Harga CPO Masih Kuat Naik, On Track Menuju RM 2.400/Ton

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular