
Waspada! IHSG Bakal Koreksi, Ada Ramalan Rilis Q2 Kurang Oke

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja bursa saham domestik pada perdagangan hari ini masih berpotensi mengalami tekanan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin drop setelah saham-saham berkapitalisasi besar terkoreksi dalam setelah ramai aksi ambil untung di penghujung dan hari ini masih berpotensi terjadi lagi.
Kemarin IHSG ditutup melemah 0,46% ke posisi 5.052,79 pada perdagangan Kamis kemarin (10/7/2020). Nilai transaksi harian bursa mencapai Rp 9,16 triliun dengan volume 9,83 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 762,228 kali.
Pelemahan ini senada dengan terkoreksinya bursa saham Wall Street, di mana indeks Dow Jones melemah 1,39%.
Head of Research PT MNC Sekuritas, Edwin Sebayang mencermati, investor melakukan profit taking lantaran berpindahnya fokus investor seiring rilis laporan keuangan yang akan segera dimulai di mana diperkirakan earnings emiten secara rata-rata akan turun 40% di tengah kembali naiknya korban akibat Covid-19 di AS.
Di sisi lain, jumlah penambahan kasus harian Covid-19 di Indonesia, kembali mencatatkan rekor tertingginya sebanyak 2,657 orang, sehingga sejauh ini korban terjangkiti Covid-19 mencapai 70.736 orang.
"IHSG diperkirakan berpeluang kembali turun dalam perdagangan Jumat ini pada rentang 5.007 - 5.091," kata Edwin Sebayang, Jumat (10/7/2020).
Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya berpendapat, pergerakan IHSG terlihat sedang terkonsolidasi pasca mengalami kenaikan dalam beberapa hari sebelumnya.
"Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir," kata William, Jumat (10/7/2020).
Sentimen dari fluktuasi nilai tukar Rupiah serta harga komoditas, dan masih terjadinya capital outflow sejak awal tahun turut membayangi pergerakan IHSG, hari ini, menurut Indosurya Sekuritas, IHSG berpotensi terkonsolidasi dan bergerak di kisaran 4.789 - 5.123.
(hps/hps)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pasca libur Lebaran, IHSG Rontok 4,42% ke Bawah 7.000