Gegara China, Kurs Dolar Australia Balik ke Atas Rp 10.000

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 July 2020 12:02
Australian dollars are seen in an illustration photo February 8, 2018. REUTERS/Daniel Munoz
Foto: dollar Australia (REUTERS/Daniel Munoz)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar dolar Australia menguat melawan rupiah pada perdagangan Kamis (9/7/2020), kembali ke atas Rp 10.000/AU$. China yang terus menunjukkan kebangkitan ekonomi membuat dolar Australia ikut perkasa.

Pada pukul 11:20 WIB, AU$ 1 setara Rp 10.033,46, dolar Australia menguat 0,14% di pasar spot, melansir data Refinitiv.

China hari ini melaporkan data inflasi bulan Juni yang tumbuh 2,5% secara tahunan atau year-on-year (YoY), naik dari bulan sebelumnya 2,4% YoY. Ini juga merupakan kenaikan pertama setelah menurun dalam 4 bulan sebelumnya.

Kenaikan inflasi menjadi indikasi roda bisnis kembali berputar, konsumsi mulai meningkat sehingga harga-harga jadi naik. Data tersebut menunjukkan perekonomian China perlahan mulai bangkit setelah terpukul hebat akibat pandemi penyakit virus corona (Covid-10).

Sebelumnya pada pekan lalu, ISH Markit melaporkan purchasing managers' index (PMI) manufaktur Negeri Tiongkok bulan Juni naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 50,6.

PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi dan di atasnya berarti ekspansi.

Dengan demikian, China masih mempertahankan bahkan menambah laju ekspansi di bulan Juni, meski virus corona sempat menyerang ibu kota Beijing.
Sejak dilanda Covid-19, sektor manufaktur China hanya mengalami kontraksi di bulan Februari (angka indeks sebesar 35,7) setelahnya, mencatat ekspansi dalam 4 bulan beruntun.

Data-data dari China tersebut tentunya memberikan harapan perekonomian global akan segera bangkit dan terhindar dari resesi, atau setidaknya tidak mengalami resesi panjang.

Australia menjadi negara yang diuntungkan ketika perekonomian China bangkit. Maklum, China merupakan mitra dagang utama Australia, ketika perekonomiannya bangkit maka permintaan akan komoditas dari Negeri Kanguru juga akan meningkat. Dampaknya dolar Australia kembali perkasa.

Harapan akan kebangkitan ekonomi global sebenarnya juga menjadi sentimen positif bagi rupiah, tetapi kali ini efeknya lebih besar ke dolar Australia.


TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahun Lalu Jeblok 4%, Dolar Australia Turun Lagi di Awal 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular