Bisa Cetak Quat-trick Hari ini? Rupiah Biar Dapat 4 Jempol

Putu Agus Pransuamitra, CNBC Indonesia
09 July 2020 08:10
Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Rupiah dan dolar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah menguat 0,35% melawan dolar Amerika Serikat (AS) di Rp 14.350/US$. Tidak sekedar menguat, rupiah juga mencatat hat-trick alias penguatan 3 hari beruntun sekaligus menjadi juara alias mata uang dengan kinerja terbaik di Asia.

Pada hari ini, Kamis (9/7/2020) peluang rupiah mencatat quat-trick atau penguatan 4 hari beruntun cukup terbuka, melihat sentimen pelaku pasar yang cukup bagus. Hal itu tercermin dari pergerakan bursa saham AS (Wall Street) yang menguat pada perdagangan Rabu kemarin, indeks Nasdaq mencetak rekor tertinggi.

Kemarin ketika sentimen pelaku pasar sedang kurang bagus rupiah mampu menguat, apalagi saat mood sedang ceria, tentunya peluang untuk menguat lebih besar. Rupiah bisa dapat 4 jempol.

Penguatan rupiah ditopang sentimen dalam negeri sejak Selasa lalu setelah Gubernur Bank Indonesia (BI) meredam ekspektasi kenaikan inflasi akibat rencana pembelian obligasi pemerintah dengan zero coupon dalam skema "burden sharing" guna menanggulangi virus corona dan membangkitkan lagi perekonomian.

Inflasi yang tinggi membuat real return investasi di dalam negeri menjadi menurun, sehingga tidak menarik bagi investor asing.

Selain itu BI Selasa pagi melaporkan cadangan devisa di bulan Juni sebesar US$ 131,7 miliar, naik US$ 1.2 miliar pada akhir Mei.

Kenaikan cadangan devisa tersebut tentunya membuat amunisi BI untuk menstabilkan rupiah jika mengalami gejolak menjadi lebih besar. Sehingga investor lebih nyaman mengalirkan modalnya ke dalam negeri.

Secara teknikal, penguatan rupiah kemarin terjadi setelah di hari Senin lalu rupiah yang disimbolkan USD/IDR membentuk pola Shooting Star lagi. Pola ini sering muncul pada bulan April lalu ketika rupiah akhirnya mampu menguat tajam.

Jika dilihat pada grafik harian hari Senin lalu, badan (candle stick) kecil di bagian bawah, sementara ekornya panjang ke atas. Pola tersebut disebut shooting star, dan kerap dijadikan sinyal pembalikan arah atau USD/IDR akan bergerak turun, dengan kata lain rupiah berpeluang menguat.

idrGrafik: Rupiah (USD/IDR) Harian
Foto: Refinitiv

Hal ini diperkuat dengan indikator stochastic yang sebelumnya berada di wilayah jenuh beli (overbought).

Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun. Dalam hal ini, USD/IDR berpeluang turun, yang artinya dolar AS berpeluang melemah setelah stochastic mencapai overbought. Kini Stochastic sudah mulai keluar dari wilayah overbought.

Ruang penguatan rupiah hari ini masih di support (tahanan bawah) Rp 14.300/US$, jika berhasil dilewati maka target selanjutnya di Rp 14.230/US$.
Sementara itu jika terkoreksi, rupiah berisiko kembali menguji resisten Rp 14.415/US$. Tekanan bagi rupiah akan semakin besar jika resisten tersebut di lewati, pelemahan bisa menuju ke Rp 14.510/US$

Untuk jangka lebih panjang, rupiah sebenarnya masih berpeluang menguat ke Rp 13.565/US$ yang merupakan Fibonnaci Retracement 100% masih terbuka, selama bertahan di bawah Rp 14.730/US$ (Fibonnaci Retracement 61,8%). 

TIM RISET CNBC INDONESIA


(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Sentuh Rp 16.500/US$, Rupiah Terus Terpuruk

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular