
Jangan Puas Emas di US$ 1.800, Bisa Lebih Tinggi Lagi Nih!

Secara teknikal, emas kemarin berhasil mengakhiri perdagangan di atas resisten (tahanan atas) US$ 1.788/troy ons. Sehingga emas mendapat momentum penguatan. Target kenaikan emas masih sama, setelah berhasil break out level US$ 1.744/troy ons yang merupakan batas atas pola Rectangle (garis merah) pada hari Senin (22/6/2020).
Pola Rectangle menjadi indikasi emas berada dalam fase konsolidasi atau bergerak sideways, dengan batas bawah di US$ 1.670/troy ons. Rentang batas bawah ke batas atas pola Rectangle sebesar US$ 74, jadi ketika batas atas berhasil ditembus maka target penguatan emas juga sebesar US$ 74 dari batas atas US$ 1.744/troy ons.
Artinya, target penguatan emas ketika pola Rectangle ditembus adalah US$ 1.818/troy ons, lebih tinggi dari level psikologis US$ 1.800/US$.
![]() Foto: Refinitiv |
Sementara itu, indikator stochastic masih berada di wilayah jenuh beli (overbought). Stochastic merupakan leading indicator, atau indikator yang mengawali pergerakan harga. Ketika Stochastic mencapai wilayah overbought (di atas 80), maka suatu harga suatu instrumen berpeluang berbalik turun.
Koreksi tersebut berisiko membawa harga emas ke level US$ 1.788 yang kini menjadi support (tahanan bawah) terdekat. Selama bertahan di atasnya, peluang emas ke US$ 1.818/troy ons masih tetap terjaga di pekan ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)[Gambas:Video CNBC]
