
Asing Masuk, Sesi II IHSG Bakal Bertahan di Zona Hijau

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Rabu (8/7/2020) terapresiasi dengan kenaikan yang sebesar 64,84 poin atau 1,30% pada 5.051,92.
Apresiasi IHSG sesi I kali ini datang dari dalam negeri di tengah membaiknya data ekonomi yang ditunjukkan dengan angka Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Juni 2020 yang naik ke 83,8 dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 77,8.
Sentimen positif lainnya juga merespons laporan data cadangan devisa untuk bulan Juni 2020 yang naik ke US$ 131,7 miliar dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2020 pada US$ 130,5 miliar.
Membaiknya data-data tersebut membuat investor asing masuk kembali ke pasar saham karena pelaku pasar optimis atas keadaan ekonomi Indonesia.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi I nilai transaksi mencapai Rp 5,16 triliun, dengan investor asing beli bersih (net buy) sebesar Rp 161,26 miliar di semua pasar, setelah Selasa kemarin pembelian asing mencapai Rp 377,43 miliar.
Selain itu, volume transaksi hari ini tercatat 5,71 miliar unit saham dengan frekuensi sebanyak 430.839 kali transaksi.
Saham-saham yang mengalami kenaikan di antaranya saham PT Putra Rajawali Kencana Tbk (PURA) (19,30%), PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS) (11,11%), PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) (9,74%), sedangkan PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) (8,42%) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) (7,76%).
Beberapa saham yang dikoleksi asing di antaranya PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai Rp 151,3 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai beli bersih (net buy) Rp 115,5 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk sebesar Rp 22,9 miliar.
Sebaliknya, saham yang mereka lepas di antaranya adalah PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dengan net sell sebesar Rp 23,2 miliar, PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan jual bersih Rp 10,3 miliar dan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) senilai Rp 9,7 miliar.
Sementara itu, indeks utama di kawasan Asia tercatat menguat seperti Hang Seng Hong Kong yang naik 0,34%, Strait Times Singapura naik tipis 0,001%, dan indeks Shanghai China yang naik 0,74%.
Pada perdagangan sesi II IHSG masih berpeluang naik dengan indikator BB yang berada di area resistance dan semakin melebar.
Simak analisis teknikal di bawah ini.
![]() Analisis Teknikal |
Analisis Teknikal
Pergerakan IHSG dengan menggunakan periode per jam (hourly) dari indikator Boillinger Band (BB) melalui metode area batas atas (resistance) dan batas bawah (support). Saat ini, IHSG berada di area resistance, dengan garis BB yang melebar maka, pergerakan selanjutnya diperkirakan untuk menguat.
Untuk melanjutkan penguatan dari sesi sebelumnya, perlu melewati level resistance yang selanjutnya berada di area 5.075 hingga area 5.105. Sementara untuk merubah bias menjadi buearish perlu melewati level support yang berada di area 5.005 hingga area 4.960.
Sementara itu, indikator Moving Average Convergen Divergen (MACD) yang menggunakan pergerakan rata-rata untuk menentukan momentum, dengan garis MA yang berada di wilayah positif, maka kecenderungan pergerakan IHSG untuk menguat lebih lanjut yang tergambar dengan volume MACD yang juga semakin meninggi.
Indikator Relative Strength Index (RSI) sebagai indikator momentum yang membandingkan antara besaran kenaikan dan penurunan harga terkini dalam suatu periode waktu dan berfungsi untuk mendeteksi kondisi jenuh beli (overbought) di atas level 70-80 dan jenuh jual (oversold) di bawah level 30-20.
Saat ini RSI berada di area 75, dengan garis yang masih naik maka pergerakan cenderung menguat. Namun garis RSI yang sudah berada di area jenuh beli atau overbought maka penguatan akan menjadi terbatas.
Secara keseluruhan, melalui pendekatan teknikal dengan indikator BB yang berada di area resistance, dengan garis BB yang melebar maka pergerakan selanjutnya berpotensi naik lebih lanjut. Namun, perlu waspadai RSI yang sudah overbought.
Indeks perlu melewati (break) salah satu level resistance atau support, untuk melihat arah pergerakan selanjutnya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(har/har)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Disuntik Vaksin Corona, Bursa RI Siap-siap ke 6.500