
Grab Sumbang Rp 235 M untuk Perekonomian Balikpapan 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics menyebut gig worker di empat layanan yakni GrabBike, GrabCar, GrabFood, dan GrabKios secara keseluruhan berkontribusi sebesar Rp 235 miliar pada perekonomian Balikpapan di tahun 2019.
Head of East Indonesia, Grab Indonesia, Halim Wijaya mengatakan selain sektor minyak dan gas, perekonomian kota Balikpapan juga ditopang oleh UMKM. Dengan situasi Indonesia yang semakin bergantung pada kemampuan digital, UMKM Balikpapan harus merangkul teknologi dan melakukan digitalisasi atau mereka akan tertinggal.
Menurutnya, melalui Program #TerusUsaha yang merupakan salah satu langkah konkret sejalan dengan misi GrabForGood, untuk meningkatkan kemampuan, kapasitas dan jangkauan bagi UMKM dan juga individu dalam menyambut masa depan ekonomi digital.
"Program ini juga diciptakan untuk mendukung program #BanggaBuatanIndonesia untuk memajukan pertumbuhan UMKM & Ekonomi Kreatif di tengah pandemi COVID-19. Kami percaya bahwa inilah saatnya bagi UMKM Balikpapan untuk maju dengan inovasi dan saling menginspirasi untuk dapat bertahan dan bangkit," ujarnya mengutip keterangan resmi Grab di Jakarta, Selasa (7/7/2020).
Grab melalui program #TerusUsaha yang dibuat khusus untuk membantu Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Balikpapan dapat beradaptasi dan berkembang, menyambut tatanan kehidupan baru (new normal).
Program ini mencakup berbagai inisiatif akselerasi khusus untuk melatih dan meningkatkan keterampilan UMKM, serta iklan gratis untuk membantu mereka meningkatkan visibilitas secara online sehingga dapat meningkatkan penjualan.
Grab juga meluncurkan microsite yang dirancang khusus bagi UMKM untuk memberikan tips dan juga pengetahuan lainnya agar mereka dapat mengembangkan bisnisnya. Program ini juga dirancang khusus untuk mendukung program #BanggaBuatanIndonesia milik pemerintah.
Grab akan meluncurkan berbagai inisiatif untuk membantu UMKM Balikpapan diantaranya yang pertama adalah meningkatkan Visibilitas dan Permintaan Dukung Usahawan Lokal. Grab akan membantu puluhan ribu UMKM untuk meningkatkan visibilitas online dan meningkatkan penjualan melalui penyediaan iklan gratis khusus pada halaman utama aplikasi.
"Grab juga akan memberikan ruang untuk beriklan di media sosial dan saluran digital Grab, serta influencer media sosial yang bekerja sama dengan Grab. Pelanggan akan diarahkan pada laman transaksi langsung saat meng-klik iklan ini," katanya.
Kedua, memberikan Pelatihan Keterampilan dan Pertumbuhan bagi Bisnis Kecil Microsite khusus diperuntukan bagi UMKM. Ruang bagi jutaan UMKM untuk mencari tips terkait pengembangan bisnisnya, inspirasi dari bisnis kecil yang sukses, dan cara bergabung dalam ekosistem digital Grab: www.grabforgood.id.Selanjutnya adalah Grab Akselerator
UMKM, dimana Grab bermitra dengan organisasi nirlaba, Sahabat UMKM, dalam menyediakan program akselerasi lengkap bagi pemilik usaha kecil di Indonesia. Peserta terpilih akan mengikuti program pelatihan selama 2,5 bulan yang difokuskan pada Business Assessment, Product Review dan Konsultasi.
Berbagai topik juga akan dibahas termasuk legalitas, pemasaran, literasi keuangan, pengelolaan sumber daya, modal, hingga daya saing produk. Para pemilik usaha kecil dapat mendaftarkan diri mereka di microsite mulai 20 Juli 2020.
"Program pelatihan ini akan diberikan oleh praktisi yang ahli dan berpengalaman di bidangnya, termasuk Irvan Helmi (pemilik Anomali Coffee), Hendy Setiono (pemilik Kebab Baba Rafi), dan juga pengajar dari DJKI Kemenkumham, Kementerian Keuangan, hingga dosen akademis," tuturnya.
Ketiga, menciptakan Kesempatan Pendapatan Baru Bagi Mereka yang Membutuhkan Menjadi Agen Individu GrabKios. Grab juga menghadirkan inisiatif untuk membantu masyarakat yang mata pencariannya terdampak akibat COVID-19, untuk bergabung sebagai agen individu GrabKios.
Mereka bisa menawarkan produk finansial dan digital seperti pengiriman uang, pembelian produk asuransi mikro, pembayaran tagihan, dan pulsa melalui aplikasi GrabKios kepada komunitas sekitar mereka.
"Hal ini akan membantu mereka mendapatkan penghasilan tambahan, selain juga membantu menyediakan layanan digital bagi 170 juta masyarakat Indonesia yang belum memiliki akses perbankan atau yang terbatas. Individu yang tertarik hanya perlu mengunduh aplikasi GrabKios untuk mendaftar, dimana proses verifikasi hanya memerlukan waktu 24 jam sebelum mereka bisa mulai berjualan," terangnya.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Provinsi Kalimantan Timur, Fuad Assadin mengatakan, pihaknya menyambut baik program #TerusUsaha dalam memajukan UMKM di wilayahnya. Menurutnya, UMKM ini luar biasa. Biarpun skalanya mikro dan kecil, UMKM bisa membuka peluang dan lapangan kerja baru untuk masyarakat di Kalimantan Timur.
"Program Grab untuk mendigitalkan UMKM ini diharapkan bisa membuat UMKM di Provinsi Kalimantan Timur tidak ketinggalan dan punya daya saing yang lebih kuat. Selain kesiapan dalam sisi bisnis, pelaku usaha juga harus siap menghadapi 'new normal' dengan semua orang yang akan lebih sering berbelanja secara online. Saya mengucapkan selamat atas peluncuran program #TerusUsaha, serta berharap melalui inovasi dari Grab ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di situasi era tatanan baru," jelasnya.
Selanjutnya, hasil riset Center for Strategic and International Studies (CSIS) dan Tenggara Strategics juga merilis studi yang dilakukan di bulan Januari 2020 di kota Balikpapan menemukan bahwa gig economy yang didukung oleh teknologi Grab telah memberi dampak bagi ketahanan ekonomi Balikpapan.
Mitra Grab Balikpapan yang disurvei menyatakan bahwa Grab tidak hanya menawarkan peluang ekonomi yang lebih baik bagi pekerja informal, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan bisnis kecil dan menciptakan lapangan pekerjaan di luar platform Grab.
Mitra merchant GrabFood Balikpapan yang disurvei melihat rata-rata peningkatan pendapatan hingga 35% menjadi Rp41,5 juta per bulan, sedangkan rata-rata pendapatan agen GrabKios Balikpapan meningkat hingga 36% menjadi Rp10 juta per bulan sejak bergabung. 43% mitra merchant GrabFood Balikpapan juga mengaku tidak perlu penambahan modal untuk meningkatkan bisnisnya.
Adapun peningkatan penghasilan yang sangat signifikan pun dirasakan oleh mitra pengemudi GrabCar dan GrabBike di Balikpapan dengan peningkatan pendapatan hingga 217% menjadi Rp7,1 juta per bulan dan 125% menjadi Rp5,3 juta per bulan setelah bergabung dengan Grab.
Di Balikpapan, riset tersebut menjelaskan 5% mitra merchant GrabFood Balikpapan terinspirasi untuk memulai bisnisnya karena adanya GrabFood dan 16% mitra merchant menggunakan GrabFood saat pertama kali memulai bisnisnya.
Seiring dengan tumbuhnya bisnis mitra merchant GrabFood dan agen GrabKios, mereka juga menyerap tenaga kerja dari komunitas mereka. 10% mitra merchant GrabFood dan GrabKios di Balikpapan menambah pegawai baru sejak bergabung dengan Grab.
Di Balikpapan, Grab telah menghadirkan 2 layanan baru untuk mendukung mitra, masyarakat, dan juga UMKM di tengah pandemi. Layanan GrabAssistant hadir untuk membantu masyarakat Balikpapan berbelanja kebutuhan harian dari pedagang dan toko manapun di Balikpapan.
Layanan kurir ini membantu bisnis kecil bertumbuh, sekaligus memberikan kesempatan pendapatan tambahan bagi mitra pengemudi GrabBike dan GrabCar di tengah PSBB. Grab juga menghadirkan layanan GrabProtect, armada khusus pertama di Indonesia yang memberikan perlindungan tambahan bagi mitra pengemudi dan pelanggan berupa partisi dari plastik tebal untuk keamanan perjalanan.
Inisiatif ini juga mencakup deklarasi kesehatan online dan kebersihan sekaligus mask selfie. Penumpang atau pengemudi juga dapat membatalkan pesanan perjalanan apabila persyaratan masker tidak dipenuhi tanpa adanya penalti. Untuk membantu mitra pengemudi dan pengantaran Balikpapan, Grab juga telah membagikan sembako kebutuhan harian.
Walikota Balikpapan, Rizal Effendi menyampaikan apresiasinya untuk Grab. Menurutnya Program #TerusUsaha yang dihadirkan oleh Grab sejalan dengan inisiatif pemerintah kota di era tatanan baru dalam membangun perekonomian di Balikpapan.
Dia menambahkan, menurut data Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan, 59.685 dari 300.974 orang yang bekerja pada Agustus 2019, termasuk dalam kategori pekerja yang melakukan usaha sendiri. Menjadi pelaku gig economy bukan berarti menjadi 1 pekerja santai tanpa harus mengikuti aturan yang ada.
Pelaku gig economy harus menciptakan aturan dan kedisiplinan mereka sendiri. Etos kerja harus selalu terjaga sewaktu menjalankan usahanya masing-masing. Kehadiran platform teknologi seperti Grab, harus dimanfaatkan para pelaku UMKM agar mereka bisa lebih besar dan maju.
"Gotong royong adalah semangat yang diperlukan untuk bisa tetap berjuang di tengah pandemi. Grab mengambil bagian dengan memanfaatkan teknologi dan jangkauan kami untuk bisa mendukung semua orang secara inklusif. Kami akan terus berupaya agar wirausahawan mikro atau bisnis sekecil apa pun mampu beradaptasi dalam era tatanan baru dan mempertahankan mata pencaharian mereka," pungkasnya.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Merger USD 40 M Grab dengan Altimeter Ditargetkan Akhir 2021