GOTO Bantah Isu Merger dengan Grab

Romys Binekasri, CNBC Indonesia
05 February 2025 09:25
Suasana penerapan physical distancing di area tunggu online delivery order. Area tunggu ini diperuntukkan bagi pengemudi ojek online delivery order yang akan mengambil pesanan Food & Beverage di AEON Mall BSD City. 27/5/20. CNBC Indonesia/Tri Susilo.   


Di tengah pandemi COVID-19, layanan pesan-antar makanan telah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat. Untuk menjaga serta meningkatkan kepercayaan pelanggan, penerapan prosedur keamanan dan kebersihan makanan yang lebih ketat memainkan peranan yang penting.

Di saat masyarakat Indonesia tengah melaksanakan aturan untuk menjaga jarak fisik dengan tetap berkegiatan di rumah, seperti yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo, pengelola mall berkomitmen memberikan ruang tunggu khusus para driver ojek online dibagian sisi luar mall. 

Para driver ojek online juga menerapkan physical distancing dengan tidak berkumpul ditempat tunggu.  

Untuk pemesanan Food & Beverage  Delivery Online dibuka pukul 10.00 hingga 19.00 WIB. (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)
Foto: Pemesanan makanan online (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) buka suara terhadap kabar yang berdar di media masa terkait rencana transaksi merger dengan kompetitornya, Grab.

Mengutip keterangan resminya, manajemen membantah kabar tersebut dan menegaskan bahwa tidak ada kesepakatan antara perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger.

"Perseroab ingin memberikan klarifikasi bahwa tidak ada kesepakatan antara Perseroan dengan pihak manapun untuk melakukan transaksi merger sebagaimana telah diberitakan di media massa," tulis manajemen, Rabu (5/2).

Perseroan juga meluruskan bahwa pemberitaan yang beredar bertahun-tahun lalu jug merupakan spekulasi semata.

"Berita yang sama juga beredar dari waktu ke waktu di masa lampau dalam beberapa tahun terakhir dan berita-berita tersebut adalah berdasarkan spekulasi," tururnya.

Manajemen menegaskan, pemberitaan yang beredar di media massa tidak berdampak merugikan terhadap kegiatan operasional dan kelangsungan usaha Perseroan.

Sebelumnya, mengutip Reuters, rencana merger tersebut seiring dengan upaya kedua perusahaan untuk mengatasi kerugian yang telah dialami selama bertahun-tahun.

Babak baru pembicaraan merger yang terakhir kali diadakan pada tahun 2024, dilanjutkan pada bulan Desember. Para investor berharap untuk mencapai kesepakatan pada tahun 2025.

Sumber Reuters mengatakan, kesepakatan mungkin tidak akan terjadi dengan negosiasi yang terus menerus seperti sebelumnya yang berujung gagal. Nama sumber disembunyikan dan menolak untuk diidentifikasi karena pembicaraan tersebut bersifat pribadi.


(mkh/mkh)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Merger Grab dan GoTo Kembali Mencuat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular