
Bedah Kinerja PTBA di Kuartal I: Laba Triliunan, Kas Rp 7,5 T

Jakarta, CNBC Indonesia- PT Bukit Asam Tbk (PTBA) membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk Rp 903,24 miliar pada kuartal I-2020. Perolehan ini tergerus 20,57% dari periode yang sama di tahun sebelumnya Rp 1,13 triliun.
Penurunan laba disebabkan karena pendapatan turun 4,01% menjadi Rp 5,12 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 5,33 triliun.
Meski demikian, jika dilihat lebih jauh emiten batu bara ini masih membutuhkan kinerja keuangan yang solid. Hal ini terlihat dari peningkatan total aset perusahaan sebesar 6,24% menjadi Rp 27,73 triliun, dibandingkan dengan kuartal I-2019 senilai Rp 26,1 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan ada sedikit kenaikan beban pokok pendapatan menjadi Rp 3,59 triliun dari sebelumnya Rp 3,56 triliun. Pada pos beban umum dan administrasi tercatat meningkat jadi Rp 418,66 miliar dari Rp 342,72 miliar.
Meski ada kenaikan beban, perusahaan juga mencatatkan penurunan jumlah utang usaha sepanjang kuartal I-2020 tercatat turun 5,96%, dari Rp 1,02 triliun menjadi Rp 959,24 miliar.
Hal ini tercermin juga dari penurunan pinjaman bank jangka panjang sebesar 0,79% menjadi Rp 10,04 miliar, dari Rp 10,12 pada periode yang sama tahun lalu. Untuk pinjaman jangka pendek pun mengalami penurunan sebesar 8,32% menjadi Rp 139,67 miliar, dari Rp 152,35 miliar.
Sehingga meski pendapatan dan laba turun, Bukit Asam malahan membukukan kenaikan arus kas bersih dari aktivitas operasi sebesar 6,68% atau Rp 1,19 triliun, dibandingkan dengan kuartal I-2019 sebesar Rp 1,11 triliun. Hal ini pun berkontribusi pada kas dan setara kas perusahaan yang meningkat hampir 20%, atau senilai Rp 7,51 triliun dibandingkan Maret 2019 senilai Rp 6,26 triliun.
Sebelumnya, emiten batu bara ini juga memutuskan untuk membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar Rp 3,65 triliun. Jumlah tersebut merupakan 90% dari total laba bersih perusahaan sepanjang 2019 lalu. Sedangkan 10% atau Rp 405,68 miliar dari laba bersih tersebut akan dicatatkan sebagai saldo laba.
Pada 2019 perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar Rp 4,06 triliun atau terkoreksi hingga 19,12% dari tahun sebelumnya Rp 5,02 triliun. Laba bersih yang turun itu terjadi di tengah pendapatan perusahaan yang justru naik tipis 2,9% menjadi Rp 21,79 triliun dari tahun 2018 sebesar Rp 21,17 triliun.
Jika dilihat, imbal hasil dividen (yield dividen) yang dibagikan PTBA 13,7% ketika diputuskan pada RUPS. Yield ini lebih besar dibandingkan perusahaan tambang lain yang masuk jajaran LQ45. Misalnya saja PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) yang membagikan dividen senilai Rp 67,8 miliar, dengan dividen per saham Rp 2,82 dan dividen yield 0,5%.
Sementara jika dibandingkan dividen sesama BUMN lain, yield dividen PTBA pun masih lebih besar dibandingkan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) sebesar 4,89%. Begitu juga dengan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dengan dividen yield 0,42%.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Pengumuman! Laba PTBA Lompat 58% Jadi Rp12 T di 2022